CIDAUN CELL
Kamis, 20 Maret 2014
Untuk Teknisi Service Handphone Level Pemula (Mohon dibaca)
Untuk Teknisi Service Handphone Level Pemula, Sebaiknya sbb:
1. Mengetahui dan paham dasar-dasar elektronika umum, diantaranya :
* Mengetahui jenis-jenis dan fungsi komponen elektronika
* Dapat membaca, mengerti, dan membuat Skematik Diagram Rangkaian Elektronika serta gambar bantu kerja
* Mengetahui teknik dasar pengukuran dan pengujian elektronika dan dapat mengunakan alat ukur dan alat uji elektronika
2. Mengetahui dan paham dasar-dasar Elektronika Telekomunikasi Selular dan Telepon Selular (GSM & CDMA) dalam service handphone, diantaranya :
* Mengetahui dan mengerti Proses & Teknologi Telekomunikasi Selular
* Mengetahui dan mengerti bagian-bagian utama dan sistem kerja dasar ponsel
*Dapat membaca & mengerti Mobile Phone Schematics & Technical Manual
3. Mengetahui dan paham teknik reparasi service handphone, diantaranya :
* Mengetahui dan paham sistem & jenis teknologi ponsel
* Mengetahui dan paham teknik dasar pemeriksaan, pengukuran, dan pengujian service handphone
* Mengetahui dan paham teknik-teknik service handphone bongkar pasang ponsel maupun bongkar pasang komponen-komponen ponsel 4. Mengetahui dan paham dasar-dasar Ilmu Komputer, diantaranya :
* Mengetahui dan paham bagian-bagian perangkat keras komputer
* Mengetahui dan paham Instalasi Sistem Operasi Komputer
* Mengetahui dan paham instalasi Aplikasi komputer (khususnya yang berhubungan dengan aplikasi reparasi dan service handphone)
1. Mengetahui dan paham dasar-dasar elektronika umum, diantaranya :
* Mengetahui jenis-jenis dan fungsi komponen elektronika
* Dapat membaca, mengerti, dan membuat Skematik Diagram Rangkaian Elektronika serta gambar bantu kerja
* Mengetahui teknik dasar pengukuran dan pengujian elektronika dan dapat mengunakan alat ukur dan alat uji elektronika
2. Mengetahui dan paham dasar-dasar Elektronika Telekomunikasi Selular dan Telepon Selular (GSM & CDMA) dalam service handphone, diantaranya :
* Mengetahui dan mengerti Proses & Teknologi Telekomunikasi Selular
* Mengetahui dan mengerti bagian-bagian utama dan sistem kerja dasar ponsel
*Dapat membaca & mengerti Mobile Phone Schematics & Technical Manual
3. Mengetahui dan paham teknik reparasi service handphone, diantaranya :
* Mengetahui dan paham sistem & jenis teknologi ponsel
* Mengetahui dan paham teknik dasar pemeriksaan, pengukuran, dan pengujian service handphone
* Mengetahui dan paham teknik-teknik service handphone bongkar pasang ponsel maupun bongkar pasang komponen-komponen ponsel 4. Mengetahui dan paham dasar-dasar Ilmu Komputer, diantaranya :
* Mengetahui dan paham bagian-bagian perangkat keras komputer
* Mengetahui dan paham Instalasi Sistem Operasi Komputer
* Mengetahui dan paham instalasi Aplikasi komputer (khususnya yang berhubungan dengan aplikasi reparasi dan service handphone)
Peralatan Penting Menjadi Teknisi Handphone
Peralatan Penting Menjadi Teknisi Handphone
Kamis, 4 Maret 2010 jam 18:51
Untuk menjadi Teknisi HP, sebaiknya sbb :
1. Mengetahui berbagai macam type ponsel
2. Bisa bongkar ponsel
3. Bisa menggunakan peralatan reparasi ponsel
4. Bisa membaca gambar bantu kerja reparasi (sering disebut trick Jumper)
5. Mengetahui teknik reparasi ponsel (teknisi HP)
6. Bisa menggunakan computer
Kebutuhan peralatan kerja/usaha minimal untuk menjadi Teknis HP:
1. Obeng Set
2. Tang
3. Pinset
4. Solder Wire Set ( Solder, dudukan, timah)
5. Hot Air
6. BGA Tool Full Set (flux, cable jumper, solder wick, mini exshaust fan, cetakan BGA, dll, dsb ...)
7. Magnifier Lamp Standart
8. Power Supply Unit
9. Multimeter
10. Ultrasonic Cleaner
11. Kuas, sikat, thinner dan kebutuhan bersih-bersih lainnya
12. Komputer Pentium IV
13. UFS3 & HWK Tool Box Set (Box, Cable Flash, Software, Firmware, Driver)
14. Document Database : Skematik ponsel dan gambar bantu kerja
15. Software-software Reparasi Ponsel : cable finder, UFS Direct Com, dll, dsb
16. Spare-Part Stock (silahkan disesuaikan dengan kondisi usaha dan jasa teknis Hpnya)
17. Modem & Internet connection (optional)
Untuk jumlah rupiahnya berapa, silahkan lakukan survey ke toko-toko peralatan service menjadi teknis HP (dari internet lebih mudah)
Selanjutnya ingat :
Pengalaman adalah guru yang paling baik !
1. Mengetahui berbagai macam type ponsel
2. Bisa bongkar ponsel
3. Bisa menggunakan peralatan reparasi ponsel
4. Bisa membaca gambar bantu kerja reparasi (sering disebut trick Jumper)
5. Mengetahui teknik reparasi ponsel (teknisi HP)
6. Bisa menggunakan computer
Kebutuhan peralatan kerja/usaha minimal untuk menjadi Teknis HP:
1. Obeng Set
2. Tang
3. Pinset
4. Solder Wire Set ( Solder, dudukan, timah)
5. Hot Air
6. BGA Tool Full Set (flux, cable jumper, solder wick, mini exshaust fan, cetakan BGA, dll, dsb ...)
7. Magnifier Lamp Standart
8. Power Supply Unit
9. Multimeter
10. Ultrasonic Cleaner
11. Kuas, sikat, thinner dan kebutuhan bersih-bersih lainnya
12. Komputer Pentium IV
13. UFS3 & HWK Tool Box Set (Box, Cable Flash, Software, Firmware, Driver)
14. Document Database : Skematik ponsel dan gambar bantu kerja
15. Software-software Reparasi Ponsel : cable finder, UFS Direct Com, dll, dsb
16. Spare-Part Stock (silahkan disesuaikan dengan kondisi usaha dan jasa teknis Hpnya)
17. Modem & Internet connection (optional)
Untuk jumlah rupiahnya berapa, silahkan lakukan survey ke toko-toko peralatan service menjadi teknis HP (dari internet lebih mudah)
Selanjutnya ingat :
Pengalaman adalah guru yang paling baik !
SINYAL ADA KEMUDIAN HILANG
SINYAL ADA KEMUDIAN HILANG
Problem :
Sinyal pada ponsel tidak stabil, terkadang kuat, terkadang lemah.
Prosedur perbaikan :
- Periksa apakah ponsel bisa digunakan untuk mencari jaringan dengan cara manual. Jika ponsel tidak bisa mencari jaringan secara manual, maka IC RF (HAGAR) rusak, gantilah IC RF (HAGAR).
- Periksa juga apakah jalur ke IC PA tidak terputus.
- Apabila sebaliknya ponsel bisa mencari jaringan dengan cara manual, maka IC PA yang rusak, gantilah IC PA.
- Setelah hardware dari ponsel sudah diuji dan diperbaiki namun masalah tetap muncul, kita perlu memprogram ulang / flash ulang software ponsel sesuai dengan jenis dan versi ponsel atau dengan versi yang lebih baru dari versi software ponsel sebelumnya.
- Nyalakan ponsel anda, maka ponsel anda akan berfungsi dengan normal kembali.
Pengetahuan Dasar Teknik "Jumper"
Pengetahuan Dasar Teknik "Jumper"
Karena nampaknya bagian ini yg palling rame .... meskipun hal yg
diuraikan disini bukan khusus untuk NOKIA, tapi saya posting aja disini
yach
Sudah sewajarnya semua Teknisi Ponsel mempelajari Trick2x Jumper sebelum menggunakannya dan bahkan sdh sewajarnya jika seorang teknisi ponsel dapat membuat Trick Jumper sendiri sesuai masalah yg sedang dihadapinya ... Untuk itu diperlukan pemahaman dasar2x teori elektronika
( khususnya fungsi komponen ), mengerti & dapat menggunakan alat ukur ( utamanya multitester ) dan paham&dapat membaca Schematic maupun Component Placing.
Jika hal2x tsb sudah dikuasai maka seorang teknisi dapat memutuskan apakah sebuah trik jumper itu aman dan dapat digunakan untuk menyelesaikan kerusakan ponsel yg dihadapinya, dan bahkan tidak akan sulit untuk membuat trik jumper sendiri untuk menyelesaikan masalah kerusakan ponsel.
Sudah sewajarnya semua Teknisi Ponsel mempelajari Trick2x Jumper sebelum menggunakannya dan bahkan sdh sewajarnya jika seorang teknisi ponsel dapat membuat Trick Jumper sendiri sesuai masalah yg sedang dihadapinya ... Untuk itu diperlukan pemahaman dasar2x teori elektronika
( khususnya fungsi komponen ), mengerti & dapat menggunakan alat ukur ( utamanya multitester ) dan paham&dapat membaca Schematic maupun Component Placing.
Jika hal2x tsb sudah dikuasai maka seorang teknisi dapat memutuskan apakah sebuah trik jumper itu aman dan dapat digunakan untuk menyelesaikan kerusakan ponsel yg dihadapinya, dan bahkan tidak akan sulit untuk membuat trik jumper sendiri untuk menyelesaikan masalah kerusakan ponsel.
HAL UTAMA YG DIBUTUHKAN DALAM MEMAHAMI
ATAU MEMBUAT TRIK JUMPER ADALAH MEMILIKI DAN MENGERTI "SCHEMATIC &
COMPONENT PLACING" PONSEL !!!
Sebelum melangkah lebih lanjut, berikut saya coba uraikan komponen2x elektronika yg dapat atau tidak kita jumper ( short / By pass ) jalurnya :
Fuse / sekring : berfungsi membatasi arus listrik yang mengalir menuju suatu rangkaian elektronik. Jika arus yg melaluinya melampaui ambang batas yg ditentukan maka komponen ini akan terbakar dan putus sehingga arus berlebihan tidak dapat mengalir ke rangkaian elektronik. Hal tersebut dimaksudkan sebagai proteksi rangkaian sehingga suatu tegangan yg melebihi ambang batas tegangan kerja atau dengan arus berlebih tidak merusak komponen2x lain atau rangkaian elektronikanya. Arus berlebih dapat disebabkan adanya Short ( konsleting ) pada suatu jalur/hubungan antar komponen, dan dapat juga dikarenakan input tegangan yg terlalu besar >>> INGAT Arus itu = I = V/R ; dimana V=Tegangan ( Volt ) dan R=resistansi ( Ohm )
Contoh ......
Kasus : ponsel Yg saat di charge tidak memperlihatkan efek apapun, dimana indikator batere tidak turun-naik atau tidak muncul pesan apapun di layar ponsel. Maka hal utama yg harus diperiksa (selain charger maupun connector) adala Komponen Fuse/Sekring. Karena jika Fuse ini rusak/putus maka tidak akan ada tegangan yg mengalir ke rangkaian ponsel
Sebelum melangkah lebih lanjut, berikut saya coba uraikan komponen2x elektronika yg dapat atau tidak kita jumper ( short / By pass ) jalurnya :
Fuse / sekring : berfungsi membatasi arus listrik yang mengalir menuju suatu rangkaian elektronik. Jika arus yg melaluinya melampaui ambang batas yg ditentukan maka komponen ini akan terbakar dan putus sehingga arus berlebihan tidak dapat mengalir ke rangkaian elektronik. Hal tersebut dimaksudkan sebagai proteksi rangkaian sehingga suatu tegangan yg melebihi ambang batas tegangan kerja atau dengan arus berlebih tidak merusak komponen2x lain atau rangkaian elektronikanya. Arus berlebih dapat disebabkan adanya Short ( konsleting ) pada suatu jalur/hubungan antar komponen, dan dapat juga dikarenakan input tegangan yg terlalu besar >>> INGAT Arus itu = I = V/R ; dimana V=Tegangan ( Volt ) dan R=resistansi ( Ohm )
Contoh ......
Kasus : ponsel Yg saat di charge tidak memperlihatkan efek apapun, dimana indikator batere tidak turun-naik atau tidak muncul pesan apapun di layar ponsel. Maka hal utama yg harus diperiksa (selain charger maupun connector) adala Komponen Fuse/Sekring. Karena jika Fuse ini rusak/putus maka tidak akan ada tegangan yg mengalir ke rangkaian ponsel
Solusi : Dapat kita jumper/short/By-pass jalurnya sehingga tegangan secara langsung masuk ke rangkaian (tanpa menggunakan Fuse).
Perhatian : Kemungkinan penggunanan tegangan melebihi batas ambang kerja rangkaian haruslah jarang sekali terjadi jika kita hendak melakukan solusi jumper fuse !!! Jika tidak maka ponsel malah akan tambah rusak dikemudian hari akibat kelebihan arus kerja
Resistor : berfungsi untuk membatasi atau menghasilkan besaran arus listrik tertentu melalui nilai resistansi-nya masing2x. Oleh karena itu pada banyak kasus, komponen ini dapat diangkat ( tidak dipasang lagi ) utk kemudian di jumper/short pin/By-pass jalurnya,dengan syarat tidak menghubungkan jalur (+) dgn (-) atau digantikan dengan resistor lain yg cukup mendekati nilai resistansinya.
Contoh ........
Kasus : Switch On-off pada ponsel Nokia umumnya dihubungkan ke Resistor pembatas arus menuju PWONX IC UEM/Power. Nah ... jika resistor ini rusak/terbakar ( nilai resistansi menjadi sangat besar alias tidak terbatas ) atau resistor terangkat/terbang akibat "kecelakaan" saat proses bongkar-pasang Software On-Off, maka Arus trigger ( pd ponsel nokia umumnya menggunakan arus Grounding ) yg seharusnya mengalir ke IC UEM menjadi tidak ada sama sekali saat Switch On-Off ditekan. Alhasil .... Ponsel tidak mau Menyala
Solusi : kasus tsb dapat segera diselesaikan dgn jumper / short / By-pass jalurnya sehingga arus trigger yg diperlukan dapat mengalir secara langsung ke bagian PWRONX IC UEM/Power dan men-trigger rangkaian untuk menyala/bekerja.
Perhatian : Anda harus mengetahui & mengerti lebih lanjut rangkaian pada area kerja resistor, sehingga mengetahui fungsi lebih lanjut dari resistor tsb, sebelum memutuskan utk melakukan jumper. Jika tidak mengerti, maka rangkaian malah akan mendapatkan arus yg melebihi ambang batas kerja atau rangkaian malahan akan terhubung-singkat .... DAN MEMBAHAYAKAN Komponen serta rangkaian secara lebih luas !!!
DISTRIBUSI TEGANGAN DAN EFEK JUMPER
Sumber tegangan pada HP berasal dari BATT HP itu sendiri tentunya yg kemudian dialirkan ke beberapa part dalam hp seperti
- uem ( universal energy managemn ) fungsinya sbg penyuply power ke seluruh rangkaian base band dan RF regulator
- vibra ( alat getar )
- PA ( power amplifier )
- display
- diode light
Distribusi tegangan uem sebagai regulator base band diantaranya
- vcore - vflash 1
- vio - vana
- vflash2 - vsim, vR, dll
Tapi yang kita bahas disini hanya vcore dan vio ( soalnya yang 2 ini yang paling sering bikin mumet )
1. Regulator dlm bentuk Vcore
- memiliki batas arus maximum 300ma
- tegangan yg dikeluarkan 1,57 v dan 1,35 v
penjelasan ;
- jika arus yg dialiri vcore telah melebihi ambang batas max yaitu 300ma akan mengakibatkan throuble pd hp misalnya pemakaian batt yg tidak sewajarnya (cepat habis), hp jd cepat panas lama kelamaan dapat merusak kmpnen UEM dan komp baseband yg dialiri oleh vcore Contoh UPP,IC sWiTCHING smps dll
- tegangan yg dikeluarkan 1.57v & 1,35V mengapa ada 2 yah xixixiii
padahal sama2 vcore
1,57v ad vout pada saat hp aktif dan bekerja
1,35v ad vout pada saat hp dlm kondisi stanby, aktif namun tidak bekrja
( Lampu mati gampangnya tp hp tetap on loh )
jika kita mengukur vout vcore pd hp kemudian hasil yg kita dapatkan
tidak sesuai maka bisa di pastikan tuh uem dlm kondisi rusak
1,57v ad vout pada saat hp aktif dan bekerja
1,35v ad vout pada saat hp dlm kondisi stanby, aktif namun tidak bekrja
( Lampu mati gampangnya tp hp tetap on loh )
jika kita mengukur vout vcore pd hp kemudian hasil yg kita dapatkan
tidak sesuai maka bisa di pastikan tuh uem dlm kondisi rusak
2. Regulator dalam bentuk VIO
- memiliki batas arus maksimum 150 ma
- tegangan yang dikeluarkan 1,8 volt
penjelasan :
- VIO merupakan tegangan yang di keluarkan oleh uem untuk dialirkan ke upp dan komponen2 data ( ic flash & RAM ) jika vio bermasalah atau arus yang dialiri vio melebihi ambang batas 150 ma dapat mengakibatkan hp matot, ic flash gak bs kedetek olh alat software
- Tegangan yg dikeluarkan vio 1,8 volt dimana vio ini selalu berfungsi begitu hp diaktifkan
EFEK DARI JUMPER
YG BERHUBUNGAN DENGAN VCORE DAN VIO
- Contoh pada jumper tanpa menggunakan SMPS ( dng membuang SMPS lalu jumper langsung vcore>>>vio )
mungkin cara ini paling sering kita jumpai dalam bekerja sehari2 soalnya kebanyakan dengan trik ini kita sudah bisa menghasilkan duit xixixii
taukah anda efek dari jumper ini?????
menurut saya sih... ini menurut saya loh???
- pemakaian hp jelas gak maksimal ( batt cepat habis)
mengapa : karena liat aja vcore 1,57 v dan 1,35 v sementara vio 1,8 v dijumper gak sama kan,
secara otomatis distribusi tegangan oleh uem akan terganggu pastinya.
jadinya uem akan lebih bekerja keras dalam pemenuhan tegangan pada komponen yang dialiri ( vcore & vio)
timbul pertanyaan, tapi bagaimana jika kita menurunkan tegangan vio dari 1,8v ke 1,5 lalu di jumper ke vcore pasti lebih bagus kan hasilnya ?
jawabannya trus bagaimana dengan komponen yg memakai vio, bisa bekerja gak contoh yang paling jelas efek dr jumper ini dapat kita lihat dengan test menyalakan hp tersebut menggunakan.
POWER SUPPLY
- Hp yang normal tanpa jumper pada saat di hidupkan ( tekan Sw on off ) pada skala arus power supply akan naik sekitar 0.04a
- Hp yang sudah di jumper pada saat di hidupkan pada skala arus power supply akan naik sekitar 0.06-0.08a, mengapa ?
Ya iyalah tegangan outputnya dah beda belum lagibatas arus maksimum yg
harus di aliri vio dan vcore yg berbeda kalau di jumper otomatis vio yg
memiliki batas arus 150ma akan kesakitan nerima arus dari vcore yg lebih
besar 300ma xixixii
Namun ada baiknya kita tahu cara kerja hp ( distribusi tegangan ) biar
bisa kita jadikan pelajaran, biar kita gak selalu nerima aja trik jumper
yg dikeluarkan orang2 luar negeri tanpa tahu efek yg ditimbulkan
apalagi kalau menconteknya.
Cara Memperbaiki Hp Nokia Yang Mati Total
Cara Memperbaiki Hp Nokia Yang Mati Total
Dalam perbaikan cara mengatasi Problem atau trouble yang biasa ditemukan pada semua jenis ponsel dapat dikategorikan menjadi3 kategori kerusakan yaitu :
- 1. Kategori Software
- 2. Kategori Hardware
- 3. Kategori Software dan Hardware nya
Problem handphone dan solusinya:
1. Ponsel mati total
Ponsel mati total ada 3 macam, yaitu mati total karena
- · mati sendiri,
- · mati total karena jatuh, dan
- · mati total karena kena air.
A. Mati total karena mati sendiri.
Penanganannya :
Pertama dapat dilakukan langkah-langkah awal sebagai berikut
- Lepas battery lalu pasang lagi atau coba pakai battery lain dan coba hidupkan
- Periksa konektor battery dan coba tekan untuk melihat tingkat lentur atau tidak,
bila rusak ganti yang baru.
- Pasang charging pada ponsel, bila indikator masuk dan ponsel di hidupkan tetap tidak mau, maka jelas ponsel anda tidakbisa hidup karena gangguan dari IC PA (Power Amplifier). Setelah IC PA dicabut ponsel anda bisa di hidupkan lagi. Dansupaya ada signal maka harus dipasang IC PA yang baru.
- Bila di pasang charging indikator tidak ada dan ponsel di on tetap tidak mau hidup maka perlu dilakukan pemeriksaan lebihlanjut memakai power suply. Tetapi ada kemungkinan juga terdapat timah yang jelek pada PCB, solusinya cabut IC PA, lalubersihkan timah pada PCB dimana IC PA menempel, pasang kembali IC PA yang lama, HP nyalakan, pasti nyala.
Pemeriksaan dengan power supply :
Diperlukan power supply dengan skala ampere sebesar 1 ampere (A) atau 1000 mA.
Dengan tujuan agar pemeriksaan bisa lebih mudah dan jelas.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
- Pasang kabel dari power supply ke konektor battery ponsel sebanyak minimal 3 kabel, dengan urutan negatif, BSI danpositip. (warna hitam, hijau dan merah)
- Arahkan volt pada power supply 3,6 V (atau sesuai Hp-nya dengan toleransi 0,5 V)
- Ponsel dalam keadaan off, lalu tekan tombol on
- Bila arus (amper) pada penunjuk amper digital dipower supply saat ditekan tombol on, diam saja berarti ada problem padahardware nya (HW), maka perlu dilakukan pengecekan dari komponen on/off sampai pada battery.
- Bila amper saat ditekan tombol on, naik sekitar ? 50 mA, maka problem yang terjadi adalah masalah software (SW), makayang perlu dilakukan adalah HP diprogram ulang (flash) atau program diupgrade ke versi yang lebih tinggi.
B. Mati total karena jatuh.
Penanganannya :
- HP tidak boleh dites dengan menggunakan power supply, tetapi terlebih dahulu HP harus dibongkar, dipanasi, dan direposisikembali letak/posisi komponen yang berubah sebagai akibat dari HP yang jatuh tadi.
- Setelah itu HP baru boleh dites menggunakan power supply untuk mengetahui kerusakan pada Hardware (HW) / Software (SW).
- Kemungkinan besar komponen yang rusak sebagai akibat dari HP yang jatuh tadi adalah IC PA / IC Power.
C. Mati total karena kena air.
Penanganannya :
- Untuk HP yang kena air juga pertama kali tidak boleh dites dengan menggunakan power supply, karena beresiko terjadihubungan pendek antar komponen didalam air, tetapi HP terlebih dahulu harus divakum,dipanasi,atau diblower dengan terlebihdahulu diberi cairan pembersih IPA, juga bisa menggunakan butir silika untuk menyerap air yang ada pada HP.
- Setelah HP dipastikan telah kering sungguh, maka kita boleh menggunakan power supply untuk mengetahui terjadi kerusakan pada Hardware (HW) atau Software (SW).
- Pada HP yang terkena air, biasanya terjadi kerusakan pada aksesoris HPnya.
2. Ponsel mati total karena IC UI.
Pada kasus HP seperti ini maka dibutuhkan alat test yaitu power supply.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
- Hubungkan power supply pada ponsel, beri tegangan (volt) sebesar 3,6 V (atau sesuai Hp-nya dengan toleransi 0,5 V)
- Pada saat ponsel dalam keadaan off, lihat jarum ampere pada power supply akan naik sebesar 100mA.
- Ponsel akan langsung hidup, LED menyala, VIBRA bergetar.
Penanganannya :
- Lepaskan IC UI, lalu hidupkan ponsel.
- Maka ada tampilan pada LCD ponsel “Insert SIM Card”.
- Pasang IC UI yang baru.
- Hidupkan ponsel, maka ponsel akan bekerja dengan baik.
3. Ponsel mati total karena IC CPU.
Untuk mengetahui apakah ponsel mati total karena IC CPU adalah sebagai berikut :
- Beri tegangan (volt) pada ponsel dengan menggunakan power supply sebesar 3,6 V (atau sesuai Hp-nya dengan toleransi 0,5V).
- Pada saat ponsel belum dinyalakan, jarum ampere diam, tetapi apabila ponsel sudah dinyalakan maka jarum ampere akan naik100mA.
Penanganannya :
- Apabila IC CPU masih dalam kondisi yang baik, maka kita hanya perlu memanasi IC CPU dengan menggunakan blower saja,tetapi apabila IC CPU rusak, maka kita perlu mengganti dengan IC CPU yang baru. Sebelum kita mengganti IC CPU kita terlebihdahulu harus mempunyai lem anti panas dan cairan penghancur lem anti panas, sebab IC CPU dilindungi oleh lem anti panas,setelah kita menghancurkan lem anti panas, baru kita bisa memanasi (blower) IC CPU untuk diganti yang baru. Demikian pulasetelah kita mengganti IC CPU dengan yang baru maka kita perlu memberikan lagi lem anti panas untuk melindungi IC CPU yangbaru kita ganti tersebut.
4. Ponsel mati total pada saat kita melakukan panggilan.
Untuk melakukan pengetesan kita gunakan power supply dengan cara :
- Hubungkan ponsel dengan power supply, beri tegangan (volt) sebesar 3,6 V (atau sesuai Hp-nya dengan toleransi 0,5 V) padaponsel.
- Jarum ampere tidak akan bergerak pada saat ponsel masih dalam keadaan mati.
- Kita nyalakan ponsel lalu dipakai untuk melakukan panggilan, maka jarum ampere akan menunjukkan angka diatas 400mA.
Penanganannya :
- Ganti IC PA dengan yang baru, setelah itu lakukan pengetesan ulang seperti yang diatas, apabila dari hasil tes jarum ampere menunjukkan angka dibawah 400mA, maka ponsel sudah dalam keadaan baik.
CARA MELAKUKAN PENGUKURAN
Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter
1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm).
2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yg berkapasitas 3,7V.
3. Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:
DC Volt -- (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -)
AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.
Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yg DC Volt --
Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yg tertera pada bagian DC Volt tsb. Contoh:
200mV artinya akan mengukur tegangan yg maximal 0,2 Volt
2V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 2 Volt
20V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 20 Volt
200V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 200V
750V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 750V
Gunakan skala yg tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat mis terbaca : 3,76 Volt.
Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala)
Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tdk akurat mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V sja (1digit belakang koma)
Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya kaan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan lsg tanpa koma)
Setelah object pengukuran sdh ada, dan skala sdh dipilih yg tepat, maka lakukan pengukuran dgn menempelkan kbl merah ke positif battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya.
Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dgn Multitester Analog. Jika kbl terbalik jarum akan mentok kekiri.
NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.
Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter
1. Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)
2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter
200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm
2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)
20 K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm)
200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm)
2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm)
Bila tdk tau besaran nilai yg mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.
Jika hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala
Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.
Contoh pembacaan hasil :
Pd skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K Ohm
Pd skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378 K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)
Pd skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala 20K,maka naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yg terukur adalah sebesar 38,78 KOhm
Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 750 V.
Colok kabel merah dan hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik boleh. Namun hati2 takut ada kabel yg terkelupas, bisa tersengat listrik.
Hasil yg akan muncul mis: 216 artinya tegangan PLN tsb sebesar 216 Volt.
Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala 200 Volt tsb.
Menggunakan Multitester sebagai pengukur kapasitas Condensator
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
· Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
· Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).
Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).
Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².
Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:
· 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
· 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
· 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
· 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
· 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
Langkah pengukuran :
1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.
2. maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.
Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)
1. Pilih Skala Buzzer, yg ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel tester Merah dan hitam ditempelkan lsg, maka Multitester akan berbunyi pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm).
2. Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC UEM kaki P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana aja) ke kaki Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya. Jika bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tdk bunyi, coba apakah sdh benar letak pengukurannya. Jika sdh, dipastikan jalur putus dan harus di jumper.
Menggunakan Multitester Digital sebagai pengukur arus rangkaian
1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground). Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.
Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong. Dan masing2 kabel ditempelkan ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA.
Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan msg2 kbl ke msg kutub sekring pd PCB. Lalu ukur hasilnya.
Mengukur Batere Lithium Original atau Palsu.
1. Kabel Merah tetap di 20A, kbl hitam di GND.
2. Skala tetap di 20A
3. Tempel kabel Merah di + batere
4. Tempel kbl hitam di - batere
5. lihat hasil yg muncul :
Jika secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali ke Nol, pertanda Batere Lithium asli.
Jika hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu, dan cept2 cabut kbl dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena didalamya tdk ada rangkaian IC Pengontrolnya.
Untuk Batere lithium asli, walaupun kbl ditempel terus ke batere, tdk masalah...
Makanya sering ponsel panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena menggunakan Batere Lithium palsu. Yg tdk ada rangkaian IC pengontrolnya. Sehingga saat batere Penuh. Sensor BTEMP tdk bekerja. Maka batere yg telah penuh tsb akan terus terisi sehingga menjadi panas panas dan akhirnya dpt mengakibatkan kerusakanpada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi kembung da dpt meledak.
Oleh karen itu gunakan selalu batere yg asli Lithium yg mengandung IC Pengontrol short Circuit didalamnya.
1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm).
2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yg berkapasitas 3,7V.
3. Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:
DC Volt -- (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -)
AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.
Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yg DC Volt --
Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yg tertera pada bagian DC Volt tsb. Contoh:
200mV artinya akan mengukur tegangan yg maximal 0,2 Volt
2V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 2 Volt
20V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 20 Volt
200V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 200V
750V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 750V
Gunakan skala yg tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat mis terbaca : 3,76 Volt.
Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala)
Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tdk akurat mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V sja (1digit belakang koma)
Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya kaan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan lsg tanpa koma)
Setelah object pengukuran sdh ada, dan skala sdh dipilih yg tepat, maka lakukan pengukuran dgn menempelkan kbl merah ke positif battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya.
Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dgn Multitester Analog. Jika kbl terbalik jarum akan mentok kekiri.
NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.
Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter
1. Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)
2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter
200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm
2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)
20 K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm)
200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm)
2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm)
Bila tdk tau besaran nilai yg mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.
Jika hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala
Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.
Contoh pembacaan hasil :
Pd skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K Ohm
Pd skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378 K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)
Pd skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala 20K,maka naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yg terukur adalah sebesar 38,78 KOhm
Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 750 V.
Colok kabel merah dan hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik boleh. Namun hati2 takut ada kabel yg terkelupas, bisa tersengat listrik.
Hasil yg akan muncul mis: 216 artinya tegangan PLN tsb sebesar 216 Volt.
Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala 200 Volt tsb.
Menggunakan Multitester sebagai pengukur kapasitas Condensator
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
· Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
· Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).
Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).
Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².
Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:
· 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
· 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
· 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
· 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
· 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
Langkah pengukuran :
1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.
2. maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.
Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)
1. Pilih Skala Buzzer, yg ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel tester Merah dan hitam ditempelkan lsg, maka Multitester akan berbunyi pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm).
2. Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC UEM kaki P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana aja) ke kaki Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya. Jika bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tdk bunyi, coba apakah sdh benar letak pengukurannya. Jika sdh, dipastikan jalur putus dan harus di jumper.
Menggunakan Multitester Digital sebagai pengukur arus rangkaian
1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground). Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.
Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong. Dan masing2 kabel ditempelkan ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA.
Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan msg2 kbl ke msg kutub sekring pd PCB. Lalu ukur hasilnya.
Mengukur Batere Lithium Original atau Palsu.
1. Kabel Merah tetap di 20A, kbl hitam di GND.
2. Skala tetap di 20A
3. Tempel kabel Merah di + batere
4. Tempel kbl hitam di - batere
5. lihat hasil yg muncul :
Jika secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali ke Nol, pertanda Batere Lithium asli.
Jika hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu, dan cept2 cabut kbl dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena didalamya tdk ada rangkaian IC Pengontrolnya.
Untuk Batere lithium asli, walaupun kbl ditempel terus ke batere, tdk masalah...
Makanya sering ponsel panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena menggunakan Batere Lithium palsu. Yg tdk ada rangkaian IC pengontrolnya. Sehingga saat batere Penuh. Sensor BTEMP tdk bekerja. Maka batere yg telah penuh tsb akan terus terisi sehingga menjadi panas panas dan akhirnya dpt mengakibatkan kerusakanpada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi kembung da dpt meledak.
Oleh karen itu gunakan selalu batere yg asli Lithium yg mengandung IC Pengontrol short Circuit didalamnya.
Langganan:
Postingan (Atom)