Kamis, 20 Maret 2014
Untuk Teknisi Service Handphone Level Pemula (Mohon dibaca)
Untuk Teknisi Service Handphone Level Pemula, Sebaiknya sbb:
1. Mengetahui dan paham dasar-dasar elektronika umum, diantaranya :
* Mengetahui jenis-jenis dan fungsi komponen elektronika
* Dapat membaca, mengerti, dan membuat Skematik Diagram Rangkaian Elektronika serta gambar bantu kerja
* Mengetahui teknik dasar pengukuran dan pengujian elektronika dan dapat mengunakan alat ukur dan alat uji elektronika
2. Mengetahui dan paham dasar-dasar Elektronika Telekomunikasi Selular dan Telepon Selular (GSM & CDMA) dalam service handphone, diantaranya :
* Mengetahui dan mengerti Proses & Teknologi Telekomunikasi Selular
* Mengetahui dan mengerti bagian-bagian utama dan sistem kerja dasar ponsel
*Dapat membaca & mengerti Mobile Phone Schematics & Technical Manual
3. Mengetahui dan paham teknik reparasi service handphone, diantaranya :
* Mengetahui dan paham sistem & jenis teknologi ponsel
* Mengetahui dan paham teknik dasar pemeriksaan, pengukuran, dan pengujian service handphone
* Mengetahui dan paham teknik-teknik service handphone bongkar pasang ponsel maupun bongkar pasang komponen-komponen ponsel 4. Mengetahui dan paham dasar-dasar Ilmu Komputer, diantaranya :
* Mengetahui dan paham bagian-bagian perangkat keras komputer
* Mengetahui dan paham Instalasi Sistem Operasi Komputer
* Mengetahui dan paham instalasi Aplikasi komputer (khususnya yang berhubungan dengan aplikasi reparasi dan service handphone)
1. Mengetahui dan paham dasar-dasar elektronika umum, diantaranya :
* Mengetahui jenis-jenis dan fungsi komponen elektronika
* Dapat membaca, mengerti, dan membuat Skematik Diagram Rangkaian Elektronika serta gambar bantu kerja
* Mengetahui teknik dasar pengukuran dan pengujian elektronika dan dapat mengunakan alat ukur dan alat uji elektronika
2. Mengetahui dan paham dasar-dasar Elektronika Telekomunikasi Selular dan Telepon Selular (GSM & CDMA) dalam service handphone, diantaranya :
* Mengetahui dan mengerti Proses & Teknologi Telekomunikasi Selular
* Mengetahui dan mengerti bagian-bagian utama dan sistem kerja dasar ponsel
*Dapat membaca & mengerti Mobile Phone Schematics & Technical Manual
3. Mengetahui dan paham teknik reparasi service handphone, diantaranya :
* Mengetahui dan paham sistem & jenis teknologi ponsel
* Mengetahui dan paham teknik dasar pemeriksaan, pengukuran, dan pengujian service handphone
* Mengetahui dan paham teknik-teknik service handphone bongkar pasang ponsel maupun bongkar pasang komponen-komponen ponsel 4. Mengetahui dan paham dasar-dasar Ilmu Komputer, diantaranya :
* Mengetahui dan paham bagian-bagian perangkat keras komputer
* Mengetahui dan paham Instalasi Sistem Operasi Komputer
* Mengetahui dan paham instalasi Aplikasi komputer (khususnya yang berhubungan dengan aplikasi reparasi dan service handphone)
Peralatan Penting Menjadi Teknisi Handphone
Peralatan Penting Menjadi Teknisi Handphone
Kamis, 4 Maret 2010 jam 18:51
Untuk menjadi Teknisi HP, sebaiknya sbb :
1. Mengetahui berbagai macam type ponsel
2. Bisa bongkar ponsel
3. Bisa menggunakan peralatan reparasi ponsel
4. Bisa membaca gambar bantu kerja reparasi (sering disebut trick Jumper)
5. Mengetahui teknik reparasi ponsel (teknisi HP)
6. Bisa menggunakan computer
Kebutuhan peralatan kerja/usaha minimal untuk menjadi Teknis HP:
1. Obeng Set
2. Tang
3. Pinset
4. Solder Wire Set ( Solder, dudukan, timah)
5. Hot Air
6. BGA Tool Full Set (flux, cable jumper, solder wick, mini exshaust fan, cetakan BGA, dll, dsb ...)
7. Magnifier Lamp Standart
8. Power Supply Unit
9. Multimeter
10. Ultrasonic Cleaner
11. Kuas, sikat, thinner dan kebutuhan bersih-bersih lainnya
12. Komputer Pentium IV
13. UFS3 & HWK Tool Box Set (Box, Cable Flash, Software, Firmware, Driver)
14. Document Database : Skematik ponsel dan gambar bantu kerja
15. Software-software Reparasi Ponsel : cable finder, UFS Direct Com, dll, dsb
16. Spare-Part Stock (silahkan disesuaikan dengan kondisi usaha dan jasa teknis Hpnya)
17. Modem & Internet connection (optional)
Untuk jumlah rupiahnya berapa, silahkan lakukan survey ke toko-toko peralatan service menjadi teknis HP (dari internet lebih mudah)
Selanjutnya ingat :
Pengalaman adalah guru yang paling baik !
1. Mengetahui berbagai macam type ponsel
2. Bisa bongkar ponsel
3. Bisa menggunakan peralatan reparasi ponsel
4. Bisa membaca gambar bantu kerja reparasi (sering disebut trick Jumper)
5. Mengetahui teknik reparasi ponsel (teknisi HP)
6. Bisa menggunakan computer
Kebutuhan peralatan kerja/usaha minimal untuk menjadi Teknis HP:
1. Obeng Set
2. Tang
3. Pinset
4. Solder Wire Set ( Solder, dudukan, timah)
5. Hot Air
6. BGA Tool Full Set (flux, cable jumper, solder wick, mini exshaust fan, cetakan BGA, dll, dsb ...)
7. Magnifier Lamp Standart
8. Power Supply Unit
9. Multimeter
10. Ultrasonic Cleaner
11. Kuas, sikat, thinner dan kebutuhan bersih-bersih lainnya
12. Komputer Pentium IV
13. UFS3 & HWK Tool Box Set (Box, Cable Flash, Software, Firmware, Driver)
14. Document Database : Skematik ponsel dan gambar bantu kerja
15. Software-software Reparasi Ponsel : cable finder, UFS Direct Com, dll, dsb
16. Spare-Part Stock (silahkan disesuaikan dengan kondisi usaha dan jasa teknis Hpnya)
17. Modem & Internet connection (optional)
Untuk jumlah rupiahnya berapa, silahkan lakukan survey ke toko-toko peralatan service menjadi teknis HP (dari internet lebih mudah)
Selanjutnya ingat :
Pengalaman adalah guru yang paling baik !
SINYAL ADA KEMUDIAN HILANG
SINYAL ADA KEMUDIAN HILANG
Problem :
Sinyal pada ponsel tidak stabil, terkadang kuat, terkadang lemah.
Prosedur perbaikan :
- Periksa apakah ponsel bisa digunakan untuk mencari jaringan dengan cara manual. Jika ponsel tidak bisa mencari jaringan secara manual, maka IC RF (HAGAR) rusak, gantilah IC RF (HAGAR).
- Periksa juga apakah jalur ke IC PA tidak terputus.
- Apabila sebaliknya ponsel bisa mencari jaringan dengan cara manual, maka IC PA yang rusak, gantilah IC PA.
- Setelah hardware dari ponsel sudah diuji dan diperbaiki namun masalah tetap muncul, kita perlu memprogram ulang / flash ulang software ponsel sesuai dengan jenis dan versi ponsel atau dengan versi yang lebih baru dari versi software ponsel sebelumnya.
- Nyalakan ponsel anda, maka ponsel anda akan berfungsi dengan normal kembali.
Pengetahuan Dasar Teknik "Jumper"
Pengetahuan Dasar Teknik "Jumper"
Karena nampaknya bagian ini yg palling rame .... meskipun hal yg
diuraikan disini bukan khusus untuk NOKIA, tapi saya posting aja disini
yach
Sudah sewajarnya semua Teknisi Ponsel mempelajari Trick2x Jumper sebelum menggunakannya dan bahkan sdh sewajarnya jika seorang teknisi ponsel dapat membuat Trick Jumper sendiri sesuai masalah yg sedang dihadapinya ... Untuk itu diperlukan pemahaman dasar2x teori elektronika
( khususnya fungsi komponen ), mengerti & dapat menggunakan alat ukur ( utamanya multitester ) dan paham&dapat membaca Schematic maupun Component Placing.
Jika hal2x tsb sudah dikuasai maka seorang teknisi dapat memutuskan apakah sebuah trik jumper itu aman dan dapat digunakan untuk menyelesaikan kerusakan ponsel yg dihadapinya, dan bahkan tidak akan sulit untuk membuat trik jumper sendiri untuk menyelesaikan masalah kerusakan ponsel.
Sudah sewajarnya semua Teknisi Ponsel mempelajari Trick2x Jumper sebelum menggunakannya dan bahkan sdh sewajarnya jika seorang teknisi ponsel dapat membuat Trick Jumper sendiri sesuai masalah yg sedang dihadapinya ... Untuk itu diperlukan pemahaman dasar2x teori elektronika
( khususnya fungsi komponen ), mengerti & dapat menggunakan alat ukur ( utamanya multitester ) dan paham&dapat membaca Schematic maupun Component Placing.
Jika hal2x tsb sudah dikuasai maka seorang teknisi dapat memutuskan apakah sebuah trik jumper itu aman dan dapat digunakan untuk menyelesaikan kerusakan ponsel yg dihadapinya, dan bahkan tidak akan sulit untuk membuat trik jumper sendiri untuk menyelesaikan masalah kerusakan ponsel.
HAL UTAMA YG DIBUTUHKAN DALAM MEMAHAMI
ATAU MEMBUAT TRIK JUMPER ADALAH MEMILIKI DAN MENGERTI "SCHEMATIC &
COMPONENT PLACING" PONSEL !!!
Sebelum melangkah lebih lanjut, berikut saya coba uraikan komponen2x elektronika yg dapat atau tidak kita jumper ( short / By pass ) jalurnya :
Fuse / sekring : berfungsi membatasi arus listrik yang mengalir menuju suatu rangkaian elektronik. Jika arus yg melaluinya melampaui ambang batas yg ditentukan maka komponen ini akan terbakar dan putus sehingga arus berlebihan tidak dapat mengalir ke rangkaian elektronik. Hal tersebut dimaksudkan sebagai proteksi rangkaian sehingga suatu tegangan yg melebihi ambang batas tegangan kerja atau dengan arus berlebih tidak merusak komponen2x lain atau rangkaian elektronikanya. Arus berlebih dapat disebabkan adanya Short ( konsleting ) pada suatu jalur/hubungan antar komponen, dan dapat juga dikarenakan input tegangan yg terlalu besar >>> INGAT Arus itu = I = V/R ; dimana V=Tegangan ( Volt ) dan R=resistansi ( Ohm )
Contoh ......
Kasus : ponsel Yg saat di charge tidak memperlihatkan efek apapun, dimana indikator batere tidak turun-naik atau tidak muncul pesan apapun di layar ponsel. Maka hal utama yg harus diperiksa (selain charger maupun connector) adala Komponen Fuse/Sekring. Karena jika Fuse ini rusak/putus maka tidak akan ada tegangan yg mengalir ke rangkaian ponsel
Sebelum melangkah lebih lanjut, berikut saya coba uraikan komponen2x elektronika yg dapat atau tidak kita jumper ( short / By pass ) jalurnya :
Fuse / sekring : berfungsi membatasi arus listrik yang mengalir menuju suatu rangkaian elektronik. Jika arus yg melaluinya melampaui ambang batas yg ditentukan maka komponen ini akan terbakar dan putus sehingga arus berlebihan tidak dapat mengalir ke rangkaian elektronik. Hal tersebut dimaksudkan sebagai proteksi rangkaian sehingga suatu tegangan yg melebihi ambang batas tegangan kerja atau dengan arus berlebih tidak merusak komponen2x lain atau rangkaian elektronikanya. Arus berlebih dapat disebabkan adanya Short ( konsleting ) pada suatu jalur/hubungan antar komponen, dan dapat juga dikarenakan input tegangan yg terlalu besar >>> INGAT Arus itu = I = V/R ; dimana V=Tegangan ( Volt ) dan R=resistansi ( Ohm )
Contoh ......
Kasus : ponsel Yg saat di charge tidak memperlihatkan efek apapun, dimana indikator batere tidak turun-naik atau tidak muncul pesan apapun di layar ponsel. Maka hal utama yg harus diperiksa (selain charger maupun connector) adala Komponen Fuse/Sekring. Karena jika Fuse ini rusak/putus maka tidak akan ada tegangan yg mengalir ke rangkaian ponsel
Solusi : Dapat kita jumper/short/By-pass jalurnya sehingga tegangan secara langsung masuk ke rangkaian (tanpa menggunakan Fuse).
Perhatian : Kemungkinan penggunanan tegangan melebihi batas ambang kerja rangkaian haruslah jarang sekali terjadi jika kita hendak melakukan solusi jumper fuse !!! Jika tidak maka ponsel malah akan tambah rusak dikemudian hari akibat kelebihan arus kerja
Resistor : berfungsi untuk membatasi atau menghasilkan besaran arus listrik tertentu melalui nilai resistansi-nya masing2x. Oleh karena itu pada banyak kasus, komponen ini dapat diangkat ( tidak dipasang lagi ) utk kemudian di jumper/short pin/By-pass jalurnya,dengan syarat tidak menghubungkan jalur (+) dgn (-) atau digantikan dengan resistor lain yg cukup mendekati nilai resistansinya.
Contoh ........
Kasus : Switch On-off pada ponsel Nokia umumnya dihubungkan ke Resistor pembatas arus menuju PWONX IC UEM/Power. Nah ... jika resistor ini rusak/terbakar ( nilai resistansi menjadi sangat besar alias tidak terbatas ) atau resistor terangkat/terbang akibat "kecelakaan" saat proses bongkar-pasang Software On-Off, maka Arus trigger ( pd ponsel nokia umumnya menggunakan arus Grounding ) yg seharusnya mengalir ke IC UEM menjadi tidak ada sama sekali saat Switch On-Off ditekan. Alhasil .... Ponsel tidak mau Menyala
Solusi : kasus tsb dapat segera diselesaikan dgn jumper / short / By-pass jalurnya sehingga arus trigger yg diperlukan dapat mengalir secara langsung ke bagian PWRONX IC UEM/Power dan men-trigger rangkaian untuk menyala/bekerja.
Perhatian : Anda harus mengetahui & mengerti lebih lanjut rangkaian pada area kerja resistor, sehingga mengetahui fungsi lebih lanjut dari resistor tsb, sebelum memutuskan utk melakukan jumper. Jika tidak mengerti, maka rangkaian malah akan mendapatkan arus yg melebihi ambang batas kerja atau rangkaian malahan akan terhubung-singkat .... DAN MEMBAHAYAKAN Komponen serta rangkaian secara lebih luas !!!
DISTRIBUSI TEGANGAN DAN EFEK JUMPER
Sumber tegangan pada HP berasal dari BATT HP itu sendiri tentunya yg kemudian dialirkan ke beberapa part dalam hp seperti
- uem ( universal energy managemn ) fungsinya sbg penyuply power ke seluruh rangkaian base band dan RF regulator
- vibra ( alat getar )
- PA ( power amplifier )
- display
- diode light
Distribusi tegangan uem sebagai regulator base band diantaranya
- vcore - vflash 1
- vio - vana
- vflash2 - vsim, vR, dll
Tapi yang kita bahas disini hanya vcore dan vio ( soalnya yang 2 ini yang paling sering bikin mumet )
1. Regulator dlm bentuk Vcore
- memiliki batas arus maximum 300ma
- tegangan yg dikeluarkan 1,57 v dan 1,35 v
penjelasan ;
- jika arus yg dialiri vcore telah melebihi ambang batas max yaitu 300ma akan mengakibatkan throuble pd hp misalnya pemakaian batt yg tidak sewajarnya (cepat habis), hp jd cepat panas lama kelamaan dapat merusak kmpnen UEM dan komp baseband yg dialiri oleh vcore Contoh UPP,IC sWiTCHING smps dll
- tegangan yg dikeluarkan 1.57v & 1,35V mengapa ada 2 yah xixixiii
padahal sama2 vcore
1,57v ad vout pada saat hp aktif dan bekerja
1,35v ad vout pada saat hp dlm kondisi stanby, aktif namun tidak bekrja
( Lampu mati gampangnya tp hp tetap on loh )
jika kita mengukur vout vcore pd hp kemudian hasil yg kita dapatkan
tidak sesuai maka bisa di pastikan tuh uem dlm kondisi rusak
1,57v ad vout pada saat hp aktif dan bekerja
1,35v ad vout pada saat hp dlm kondisi stanby, aktif namun tidak bekrja
( Lampu mati gampangnya tp hp tetap on loh )
jika kita mengukur vout vcore pd hp kemudian hasil yg kita dapatkan
tidak sesuai maka bisa di pastikan tuh uem dlm kondisi rusak
2. Regulator dalam bentuk VIO
- memiliki batas arus maksimum 150 ma
- tegangan yang dikeluarkan 1,8 volt
penjelasan :
- VIO merupakan tegangan yang di keluarkan oleh uem untuk dialirkan ke upp dan komponen2 data ( ic flash & RAM ) jika vio bermasalah atau arus yang dialiri vio melebihi ambang batas 150 ma dapat mengakibatkan hp matot, ic flash gak bs kedetek olh alat software
- Tegangan yg dikeluarkan vio 1,8 volt dimana vio ini selalu berfungsi begitu hp diaktifkan
EFEK DARI JUMPER
YG BERHUBUNGAN DENGAN VCORE DAN VIO
- Contoh pada jumper tanpa menggunakan SMPS ( dng membuang SMPS lalu jumper langsung vcore>>>vio )
mungkin cara ini paling sering kita jumpai dalam bekerja sehari2 soalnya kebanyakan dengan trik ini kita sudah bisa menghasilkan duit xixixii
taukah anda efek dari jumper ini?????
menurut saya sih... ini menurut saya loh???
- pemakaian hp jelas gak maksimal ( batt cepat habis)
mengapa : karena liat aja vcore 1,57 v dan 1,35 v sementara vio 1,8 v dijumper gak sama kan,
secara otomatis distribusi tegangan oleh uem akan terganggu pastinya.
jadinya uem akan lebih bekerja keras dalam pemenuhan tegangan pada komponen yang dialiri ( vcore & vio)
timbul pertanyaan, tapi bagaimana jika kita menurunkan tegangan vio dari 1,8v ke 1,5 lalu di jumper ke vcore pasti lebih bagus kan hasilnya ?
jawabannya trus bagaimana dengan komponen yg memakai vio, bisa bekerja gak contoh yang paling jelas efek dr jumper ini dapat kita lihat dengan test menyalakan hp tersebut menggunakan.
POWER SUPPLY
- Hp yang normal tanpa jumper pada saat di hidupkan ( tekan Sw on off ) pada skala arus power supply akan naik sekitar 0.04a
- Hp yang sudah di jumper pada saat di hidupkan pada skala arus power supply akan naik sekitar 0.06-0.08a, mengapa ?
Ya iyalah tegangan outputnya dah beda belum lagibatas arus maksimum yg
harus di aliri vio dan vcore yg berbeda kalau di jumper otomatis vio yg
memiliki batas arus 150ma akan kesakitan nerima arus dari vcore yg lebih
besar 300ma xixixii
Namun ada baiknya kita tahu cara kerja hp ( distribusi tegangan ) biar
bisa kita jadikan pelajaran, biar kita gak selalu nerima aja trik jumper
yg dikeluarkan orang2 luar negeri tanpa tahu efek yg ditimbulkan
apalagi kalau menconteknya.
Cara Memperbaiki Hp Nokia Yang Mati Total
Cara Memperbaiki Hp Nokia Yang Mati Total
Dalam perbaikan cara mengatasi Problem atau trouble yang biasa ditemukan pada semua jenis ponsel dapat dikategorikan menjadi3 kategori kerusakan yaitu :
- 1. Kategori Software
- 2. Kategori Hardware
- 3. Kategori Software dan Hardware nya
Problem handphone dan solusinya:
1. Ponsel mati total
Ponsel mati total ada 3 macam, yaitu mati total karena
- · mati sendiri,
- · mati total karena jatuh, dan
- · mati total karena kena air.
A. Mati total karena mati sendiri.
Penanganannya :
Pertama dapat dilakukan langkah-langkah awal sebagai berikut
- Lepas battery lalu pasang lagi atau coba pakai battery lain dan coba hidupkan
- Periksa konektor battery dan coba tekan untuk melihat tingkat lentur atau tidak,
bila rusak ganti yang baru.
- Pasang charging pada ponsel, bila indikator masuk dan ponsel di hidupkan tetap tidak mau, maka jelas ponsel anda tidakbisa hidup karena gangguan dari IC PA (Power Amplifier). Setelah IC PA dicabut ponsel anda bisa di hidupkan lagi. Dansupaya ada signal maka harus dipasang IC PA yang baru.
- Bila di pasang charging indikator tidak ada dan ponsel di on tetap tidak mau hidup maka perlu dilakukan pemeriksaan lebihlanjut memakai power suply. Tetapi ada kemungkinan juga terdapat timah yang jelek pada PCB, solusinya cabut IC PA, lalubersihkan timah pada PCB dimana IC PA menempel, pasang kembali IC PA yang lama, HP nyalakan, pasti nyala.
Pemeriksaan dengan power supply :
Diperlukan power supply dengan skala ampere sebesar 1 ampere (A) atau 1000 mA.
Dengan tujuan agar pemeriksaan bisa lebih mudah dan jelas.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
- Pasang kabel dari power supply ke konektor battery ponsel sebanyak minimal 3 kabel, dengan urutan negatif, BSI danpositip. (warna hitam, hijau dan merah)
- Arahkan volt pada power supply 3,6 V (atau sesuai Hp-nya dengan toleransi 0,5 V)
- Ponsel dalam keadaan off, lalu tekan tombol on
- Bila arus (amper) pada penunjuk amper digital dipower supply saat ditekan tombol on, diam saja berarti ada problem padahardware nya (HW), maka perlu dilakukan pengecekan dari komponen on/off sampai pada battery.
- Bila amper saat ditekan tombol on, naik sekitar ? 50 mA, maka problem yang terjadi adalah masalah software (SW), makayang perlu dilakukan adalah HP diprogram ulang (flash) atau program diupgrade ke versi yang lebih tinggi.
B. Mati total karena jatuh.
Penanganannya :
- HP tidak boleh dites dengan menggunakan power supply, tetapi terlebih dahulu HP harus dibongkar, dipanasi, dan direposisikembali letak/posisi komponen yang berubah sebagai akibat dari HP yang jatuh tadi.
- Setelah itu HP baru boleh dites menggunakan power supply untuk mengetahui kerusakan pada Hardware (HW) / Software (SW).
- Kemungkinan besar komponen yang rusak sebagai akibat dari HP yang jatuh tadi adalah IC PA / IC Power.
C. Mati total karena kena air.
Penanganannya :
- Untuk HP yang kena air juga pertama kali tidak boleh dites dengan menggunakan power supply, karena beresiko terjadihubungan pendek antar komponen didalam air, tetapi HP terlebih dahulu harus divakum,dipanasi,atau diblower dengan terlebihdahulu diberi cairan pembersih IPA, juga bisa menggunakan butir silika untuk menyerap air yang ada pada HP.
- Setelah HP dipastikan telah kering sungguh, maka kita boleh menggunakan power supply untuk mengetahui terjadi kerusakan pada Hardware (HW) atau Software (SW).
- Pada HP yang terkena air, biasanya terjadi kerusakan pada aksesoris HPnya.
2. Ponsel mati total karena IC UI.
Pada kasus HP seperti ini maka dibutuhkan alat test yaitu power supply.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
- Hubungkan power supply pada ponsel, beri tegangan (volt) sebesar 3,6 V (atau sesuai Hp-nya dengan toleransi 0,5 V)
- Pada saat ponsel dalam keadaan off, lihat jarum ampere pada power supply akan naik sebesar 100mA.
- Ponsel akan langsung hidup, LED menyala, VIBRA bergetar.
Penanganannya :
- Lepaskan IC UI, lalu hidupkan ponsel.
- Maka ada tampilan pada LCD ponsel “Insert SIM Card”.
- Pasang IC UI yang baru.
- Hidupkan ponsel, maka ponsel akan bekerja dengan baik.
3. Ponsel mati total karena IC CPU.
Untuk mengetahui apakah ponsel mati total karena IC CPU adalah sebagai berikut :
- Beri tegangan (volt) pada ponsel dengan menggunakan power supply sebesar 3,6 V (atau sesuai Hp-nya dengan toleransi 0,5V).
- Pada saat ponsel belum dinyalakan, jarum ampere diam, tetapi apabila ponsel sudah dinyalakan maka jarum ampere akan naik100mA.
Penanganannya :
- Apabila IC CPU masih dalam kondisi yang baik, maka kita hanya perlu memanasi IC CPU dengan menggunakan blower saja,tetapi apabila IC CPU rusak, maka kita perlu mengganti dengan IC CPU yang baru. Sebelum kita mengganti IC CPU kita terlebihdahulu harus mempunyai lem anti panas dan cairan penghancur lem anti panas, sebab IC CPU dilindungi oleh lem anti panas,setelah kita menghancurkan lem anti panas, baru kita bisa memanasi (blower) IC CPU untuk diganti yang baru. Demikian pulasetelah kita mengganti IC CPU dengan yang baru maka kita perlu memberikan lagi lem anti panas untuk melindungi IC CPU yangbaru kita ganti tersebut.
4. Ponsel mati total pada saat kita melakukan panggilan.
Untuk melakukan pengetesan kita gunakan power supply dengan cara :
- Hubungkan ponsel dengan power supply, beri tegangan (volt) sebesar 3,6 V (atau sesuai Hp-nya dengan toleransi 0,5 V) padaponsel.
- Jarum ampere tidak akan bergerak pada saat ponsel masih dalam keadaan mati.
- Kita nyalakan ponsel lalu dipakai untuk melakukan panggilan, maka jarum ampere akan menunjukkan angka diatas 400mA.
Penanganannya :
- Ganti IC PA dengan yang baru, setelah itu lakukan pengetesan ulang seperti yang diatas, apabila dari hasil tes jarum ampere menunjukkan angka dibawah 400mA, maka ponsel sudah dalam keadaan baik.
CARA MELAKUKAN PENGUKURAN
Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter
1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm).
2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yg berkapasitas 3,7V.
3. Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:
DC Volt -- (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -)
AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.
Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yg DC Volt --
Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yg tertera pada bagian DC Volt tsb. Contoh:
200mV artinya akan mengukur tegangan yg maximal 0,2 Volt
2V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 2 Volt
20V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 20 Volt
200V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 200V
750V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 750V
Gunakan skala yg tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat mis terbaca : 3,76 Volt.
Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala)
Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tdk akurat mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V sja (1digit belakang koma)
Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya kaan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan lsg tanpa koma)
Setelah object pengukuran sdh ada, dan skala sdh dipilih yg tepat, maka lakukan pengukuran dgn menempelkan kbl merah ke positif battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya.
Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dgn Multitester Analog. Jika kbl terbalik jarum akan mentok kekiri.
NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.
Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter
1. Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)
2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter
200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm
2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)
20 K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm)
200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm)
2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm)
Bila tdk tau besaran nilai yg mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.
Jika hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala
Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.
Contoh pembacaan hasil :
Pd skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K Ohm
Pd skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378 K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)
Pd skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala 20K,maka naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yg terukur adalah sebesar 38,78 KOhm
Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 750 V.
Colok kabel merah dan hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik boleh. Namun hati2 takut ada kabel yg terkelupas, bisa tersengat listrik.
Hasil yg akan muncul mis: 216 artinya tegangan PLN tsb sebesar 216 Volt.
Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala 200 Volt tsb.
Menggunakan Multitester sebagai pengukur kapasitas Condensator
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
· Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
· Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).
Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).
Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².
Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:
· 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
· 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
· 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
· 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
· 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
Langkah pengukuran :
1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.
2. maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.
Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)
1. Pilih Skala Buzzer, yg ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel tester Merah dan hitam ditempelkan lsg, maka Multitester akan berbunyi pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm).
2. Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC UEM kaki P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana aja) ke kaki Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya. Jika bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tdk bunyi, coba apakah sdh benar letak pengukurannya. Jika sdh, dipastikan jalur putus dan harus di jumper.
Menggunakan Multitester Digital sebagai pengukur arus rangkaian
1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground). Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.
Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong. Dan masing2 kabel ditempelkan ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA.
Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan msg2 kbl ke msg kutub sekring pd PCB. Lalu ukur hasilnya.
Mengukur Batere Lithium Original atau Palsu.
1. Kabel Merah tetap di 20A, kbl hitam di GND.
2. Skala tetap di 20A
3. Tempel kabel Merah di + batere
4. Tempel kbl hitam di - batere
5. lihat hasil yg muncul :
Jika secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali ke Nol, pertanda Batere Lithium asli.
Jika hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu, dan cept2 cabut kbl dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena didalamya tdk ada rangkaian IC Pengontrolnya.
Untuk Batere lithium asli, walaupun kbl ditempel terus ke batere, tdk masalah...
Makanya sering ponsel panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena menggunakan Batere Lithium palsu. Yg tdk ada rangkaian IC pengontrolnya. Sehingga saat batere Penuh. Sensor BTEMP tdk bekerja. Maka batere yg telah penuh tsb akan terus terisi sehingga menjadi panas panas dan akhirnya dpt mengakibatkan kerusakanpada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi kembung da dpt meledak.
Oleh karen itu gunakan selalu batere yg asli Lithium yg mengandung IC Pengontrol short Circuit didalamnya.
1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm).
2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yg berkapasitas 3,7V.
3. Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:
DC Volt -- (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -)
AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.
Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yg DC Volt --
Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yg tertera pada bagian DC Volt tsb. Contoh:
200mV artinya akan mengukur tegangan yg maximal 0,2 Volt
2V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 2 Volt
20V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 20 Volt
200V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 200V
750V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 750V
Gunakan skala yg tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat mis terbaca : 3,76 Volt.
Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala)
Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tdk akurat mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V sja (1digit belakang koma)
Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya kaan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan lsg tanpa koma)
Setelah object pengukuran sdh ada, dan skala sdh dipilih yg tepat, maka lakukan pengukuran dgn menempelkan kbl merah ke positif battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya.
Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dgn Multitester Analog. Jika kbl terbalik jarum akan mentok kekiri.
NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.
Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter
1. Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)
2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter
200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm
2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)
20 K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm)
200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm)
2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm)
Bila tdk tau besaran nilai yg mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.
Jika hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala
Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.
Contoh pembacaan hasil :
Pd skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K Ohm
Pd skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378 K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)
Pd skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala 20K,maka naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yg terukur adalah sebesar 38,78 KOhm
Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 750 V.
Colok kabel merah dan hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik boleh. Namun hati2 takut ada kabel yg terkelupas, bisa tersengat listrik.
Hasil yg akan muncul mis: 216 artinya tegangan PLN tsb sebesar 216 Volt.
Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala 200 Volt tsb.
Menggunakan Multitester sebagai pengukur kapasitas Condensator
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
· Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
· Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).
Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).
Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².
Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:
· 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
· 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
· 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
· 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
· 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
Langkah pengukuran :
1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.
2. maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.
Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)
1. Pilih Skala Buzzer, yg ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel tester Merah dan hitam ditempelkan lsg, maka Multitester akan berbunyi pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm).
2. Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC UEM kaki P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana aja) ke kaki Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya. Jika bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tdk bunyi, coba apakah sdh benar letak pengukurannya. Jika sdh, dipastikan jalur putus dan harus di jumper.
Menggunakan Multitester Digital sebagai pengukur arus rangkaian
1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground). Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.
Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong. Dan masing2 kabel ditempelkan ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA.
Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan msg2 kbl ke msg kutub sekring pd PCB. Lalu ukur hasilnya.
Mengukur Batere Lithium Original atau Palsu.
1. Kabel Merah tetap di 20A, kbl hitam di GND.
2. Skala tetap di 20A
3. Tempel kabel Merah di + batere
4. Tempel kbl hitam di - batere
5. lihat hasil yg muncul :
Jika secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali ke Nol, pertanda Batere Lithium asli.
Jika hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu, dan cept2 cabut kbl dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena didalamya tdk ada rangkaian IC Pengontrolnya.
Untuk Batere lithium asli, walaupun kbl ditempel terus ke batere, tdk masalah...
Makanya sering ponsel panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena menggunakan Batere Lithium palsu. Yg tdk ada rangkaian IC pengontrolnya. Sehingga saat batere Penuh. Sensor BTEMP tdk bekerja. Maka batere yg telah penuh tsb akan terus terisi sehingga menjadi panas panas dan akhirnya dpt mengakibatkan kerusakanpada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi kembung da dpt meledak.
Oleh karen itu gunakan selalu batere yg asli Lithium yg mengandung IC Pengontrol short Circuit didalamnya.
cek-komponen-menggunakan-multitester
1.IC PA (POWER AMPLIFIER)IC PA (POWER AMPLIFIER)
Untuk memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1, caranya:
Letakkan kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel hitam (-) AVO pada konetor baterai negatif (-), jarum akan bergerak. Pindahkan kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif baterai, jarum akan diam ( takbergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau putus.
2.IC POWER SUPPLY
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai PCB dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang berhubungan langsung dengan arus masuk ke IC P S , jarum akan bergerak berarti jalur dari positif baterai ke IC PS baik.
3.IC CHARGER
Atur kalibrasi pada DC10V, lalu hubungkan charger yang dialiri arus listrik kekonektor chager di ponsel.Lalu latakkan kabel merah (+) AVO pada konektor positif baterai dan kabel hitam (-) pada konektor negatif baterai, jarum akan menunjukkan nilai yang sesuai dengan tagangan yang ada pada baterai, berarti IC CHARGER dalam keadan baik.
4.IC INTERFACE
Atur kalibrasi pada X1, letakka kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu akan menyala berarti IC INTERFACE dalam kondisi baik.
5.VIBRATOR
Atur kalibrasi padaX1 letakkan kabel hitam (-) pada konektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki vibrator, apabila jaru bergerak berarti jalur positif vibrator dalam keadaan baik.
6.BUZZER
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki buzzer, jarum akan bergerak dan buzzer akan berbunyi,berarti jalur buzzer baik.
7.LAMPU LED
Atur kalibrasi pada X1 letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu kaki lampu, lampu menyala berarti jalur lampu dalam keadaan baik.
8.ELCO
Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel hitam pada (-) pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang berhubungan langsung ke positif baterai, jarum bergerak berarti jalur ke ELCO baik.
9.CARA MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN MULTITESTER
A. Apabila pengukuran jalur/komponen kita menggunakan kalibrasi pada OHM METER (x1, x10, x100, x1K) dalam kondisi tanpa arus.
B. Apabila pengikuran Arus DC (baterai) kita harus menggunakan kalibrasi pada DC Volt (10V, 50V, 100V, 250V) dalam kondisi dialiri arus.
10. MENGUKUR FUSE (SEKRING) MUNGKIN RUSAK
Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel merah (+) pada salah satu kaki R fuse, dan kabe hitam pada kaki satunya lagi, jarum akan bergerak berarti fuse dalam keadaan baik.
1.IC PA (POWER AMPLIFIER)
Untuk memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1, caranya:
Letakkan kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel hitam (-) AVO pada konektor baterai negatif (-), jarum akan bergerak. Pindahkan kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif baterai, jarum akan diam ( tak bergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau putus.
================================================== ========================
4.IC INTERFACE
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu akan menyala berarti IC INTERFACE dalam kondisi baik.
================================================== ========================
Qo bisa seperti tersebut diatas ya Bos ???
utk No-1
Sepengetahuan Sy, pada ponsel umumnya terdapat capasitor nonpolar atau polar yg terhubung ke kaki (+) & (-) connector batere sehinga jika kita menghubungkan kabel AVO Meter ke kaki2x connector tsb secara langsung akan mengukur resistansi capasitor (yang dengan rumus elektronika akan diperoleh nilai kapasitansi dalam satuan farad).
Maka menurut saya hal diatas kurang tepat digunakan untuk mengukur/memeriksa baik-tidaknya jalur ke IC PA
utk No.4
IC interface disini maksudnya IC yg mana yach ? Maksudnya IC User Interface gitu ?
Menurut Sy hal yg diuraikan pd No.4 diatas juga kurang tepat, karena sepengetahuan saya pada ponsel terdapat beberapa (banyak) komponen yg saling berhubungan pada I/O & ke IC User Inteface yg membentuk suatu rangkaian elektronik.
AFTER ALL ...
utk singkatnya, secara umum mengenai pemeriksaan IC perlu kita garis bawahi disini, bahwa:
IC (Integrated Circuit) itu merupakan suatu rangkaian terpadu yg didalamnya terdapat banyak komponen2x sehingga sulit di ukur secara akurat oleh multitester (melalui pengukuran nilai resistansi) untuk memeriksa kondisinya masih baik atau 'nggak.
Selanjutnya utk pemeriksaan jalur ke komponen2x : Buzzer,speaker, Vibrator, Mic, Fuse,DST kita harus paham&mengerti schematic diagram pada ponsel yg kita periksa sehingga pemeriksaan jalur yang dilakukan lebih cermat & akurat (tidak mengukur komponen yang lain)
Sedangkan utk memeriksa baik-tidaknya komponen2x tsb (berdasarkan acuan nilai resistansi komponen), sebaiknya kita menghubungkan secara langsung kabel AVO meter ke kaki2x komponen sehingga hasil pengukuran resistansi yg diperoleh lebih cermat & akurat, dan akan jauh lebih baik jika pada saat pengukuran dilakukan, komponen2x tersebut dilepas dari papan rangkaian agar tidak terpengaruh resistansi komponen lain yang terhubung pada rangkaian.
Demikian tanggapan saya agar konsep kerja pemeriksaan komponen elektronika dengan Multimeter (AVO Meter) melalui pengukuran Nilai Resistansi, Arus dan Tegangan
Untuk memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1, caranya:
Letakkan kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel hitam (-) AVO pada konetor baterai negatif (-), jarum akan bergerak. Pindahkan kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif baterai, jarum akan diam ( takbergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau putus.
2.IC POWER SUPPLY
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai PCB dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang berhubungan langsung dengan arus masuk ke IC P S , jarum akan bergerak berarti jalur dari positif baterai ke IC PS baik.
3.IC CHARGER
Atur kalibrasi pada DC10V, lalu hubungkan charger yang dialiri arus listrik kekonektor chager di ponsel.Lalu latakkan kabel merah (+) AVO pada konektor positif baterai dan kabel hitam (-) pada konektor negatif baterai, jarum akan menunjukkan nilai yang sesuai dengan tagangan yang ada pada baterai, berarti IC CHARGER dalam keadan baik.
4.IC INTERFACE
Atur kalibrasi pada X1, letakka kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu akan menyala berarti IC INTERFACE dalam kondisi baik.
5.VIBRATOR
Atur kalibrasi padaX1 letakkan kabel hitam (-) pada konektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki vibrator, apabila jaru bergerak berarti jalur positif vibrator dalam keadaan baik.
6.BUZZER
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki buzzer, jarum akan bergerak dan buzzer akan berbunyi,berarti jalur buzzer baik.
7.LAMPU LED
Atur kalibrasi pada X1 letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu kaki lampu, lampu menyala berarti jalur lampu dalam keadaan baik.
8.ELCO
Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel hitam pada (-) pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang berhubungan langsung ke positif baterai, jarum bergerak berarti jalur ke ELCO baik.
9.CARA MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN MULTITESTER
A. Apabila pengukuran jalur/komponen kita menggunakan kalibrasi pada OHM METER (x1, x10, x100, x1K) dalam kondisi tanpa arus.
B. Apabila pengikuran Arus DC (baterai) kita harus menggunakan kalibrasi pada DC Volt (10V, 50V, 100V, 250V) dalam kondisi dialiri arus.
10. MENGUKUR FUSE (SEKRING) MUNGKIN RUSAK
Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel merah (+) pada salah satu kaki R fuse, dan kabe hitam pada kaki satunya lagi, jarum akan bergerak berarti fuse dalam keadaan baik.
1.IC PA (POWER AMPLIFIER)
Untuk memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1, caranya:
Letakkan kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel hitam (-) AVO pada konektor baterai negatif (-), jarum akan bergerak. Pindahkan kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif baterai, jarum akan diam ( tak bergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau putus.
================================================== ========================
4.IC INTERFACE
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu akan menyala berarti IC INTERFACE dalam kondisi baik.
================================================== ========================
Qo bisa seperti tersebut diatas ya Bos ???
utk No-1
Sepengetahuan Sy, pada ponsel umumnya terdapat capasitor nonpolar atau polar yg terhubung ke kaki (+) & (-) connector batere sehinga jika kita menghubungkan kabel AVO Meter ke kaki2x connector tsb secara langsung akan mengukur resistansi capasitor (yang dengan rumus elektronika akan diperoleh nilai kapasitansi dalam satuan farad).
Maka menurut saya hal diatas kurang tepat digunakan untuk mengukur/memeriksa baik-tidaknya jalur ke IC PA
utk No.4
IC interface disini maksudnya IC yg mana yach ? Maksudnya IC User Interface gitu ?
Menurut Sy hal yg diuraikan pd No.4 diatas juga kurang tepat, karena sepengetahuan saya pada ponsel terdapat beberapa (banyak) komponen yg saling berhubungan pada I/O & ke IC User Inteface yg membentuk suatu rangkaian elektronik.
AFTER ALL ...
utk singkatnya, secara umum mengenai pemeriksaan IC perlu kita garis bawahi disini, bahwa:
IC (Integrated Circuit) itu merupakan suatu rangkaian terpadu yg didalamnya terdapat banyak komponen2x sehingga sulit di ukur secara akurat oleh multitester (melalui pengukuran nilai resistansi) untuk memeriksa kondisinya masih baik atau 'nggak.
Selanjutnya utk pemeriksaan jalur ke komponen2x : Buzzer,speaker, Vibrator, Mic, Fuse,DST kita harus paham&mengerti schematic diagram pada ponsel yg kita periksa sehingga pemeriksaan jalur yang dilakukan lebih cermat & akurat (tidak mengukur komponen yang lain)
Sedangkan utk memeriksa baik-tidaknya komponen2x tsb (berdasarkan acuan nilai resistansi komponen), sebaiknya kita menghubungkan secara langsung kabel AVO meter ke kaki2x komponen sehingga hasil pengukuran resistansi yg diperoleh lebih cermat & akurat, dan akan jauh lebih baik jika pada saat pengukuran dilakukan, komponen2x tersebut dilepas dari papan rangkaian agar tidak terpengaruh resistansi komponen lain yang terhubung pada rangkaian.
Demikian tanggapan saya agar konsep kerja pemeriksaan komponen elektronika dengan Multimeter (AVO Meter) melalui pengukuran Nilai Resistansi, Arus dan Tegangan
Mendeteksi arus short/konslet pada hp bb5
Mendeteksi arus short/konslet pada hp bb5
Untuk ponsel bb5 new semisal 3110c dll yg menggunakan IC RF AHNE, menggunakan Processor RAPGSM v1.1 bukan RAP3G.
RAPGSmv1.1 ini termasuk dlm CMOS Processor (MOSFET) yg merupakan
rangkaian kombinasi Field Effect Transistor Vdd(Drain) sbg teg.
Positifnya dan Vss(source) sbg negatif.
Pada RAPGSM ini membutuhkan 2 jenis tegangan kerja sbb:
Tegangan Microprocessor VCore=1,4V
Tegangan Data Signal Processor VIO=1,8V
Pada RAPGSM ini terdapat 19 kaki yg memperoleh tegangan Positif Vddcore
1,4V(drain) dari TAHVO, dan 19 kaki tegangan negatif VssCore(source) ke
Ground.
Serta 11 kaki yg memperoleh tegangan VddIO 1,8V.
Nah dari hampir lima puluh kaki tegangan input (Vdd/Vss) untuk RAP tsb,
sering mengalami masalah short pada kaki2nya. Oleh karena itu
kemungkinan terbesar disebabkan oleh RAPGSM ini.
Namun bila
mau melakukan pengukuran lebih teliti short atau tidaknya pada RAPGSM
ini sulit bila dilakukan dengan cara suntik tegangan dan Heat feeling
(Meraba yg panas). Atau disebut inject tegangan (Memberi teg. kerja yg
sesuai, langsung dari Power Supply, bukan lagi dari IC Regulator
RETU& TAHVO tsb, dan melihat reaksi konsumsi arus pd Power Supply).
Mengapa? Dikarenakan dalam modul IC RAPGSM pada input Vdd/Vss terdapat
Protection Diode sbg Switching saat shorting. Sehingga pada RAP yg
short sendiripun tdk dirasakan panas, namun panas terjadi pada
Regulator yg memberikan tegangan(RETU/TAHVO). Sehingga bisa terjadi
salah deteksi, panas di RETU bukan berarti RETU yg short.
Adapun cara eliminasi untuk mengetahui komponen mana yg short sbb:
(cara Eliminasi adalah memutus tegangan terhadap salah satu komponen yg
dicurigai, lalu membandingkan arusnya kembali pada Power Supply.)
1. Eliminasi TAHVO
Cabut L2302, jika dicabut maka VCORE akan hilang. Cek kembali. Apakah
kondisi msh sama? jika ya pertanda tdk ada masalah dgn VCore utk RAP.
Jika panas sdh normal, 100% masalah dari RAPGSM (bagian Microprocessor nya).
Cabut L2301&L2306, jika dicabut input TAHVO dari VBat akan putus,
Rangkain Charging tdk bekerja. Cek kembali. Kondisi masih sama? jika ya
pertanda tdk ada masalah dgn TAHVO. Jika panas sdh normal, masalah dari
TAHVO.
2. Eliminasi PA
Cabut Z7520, maka teg. VBAT ke PA akan putus. Cek kembali. Jika konsumsi arus menjadi normal, maka 100% masalah pada PA.
3. Eliminasi IC RF (AHNE)
Cabut L7502, teg. VBAT ke AHNE akan putus, jika konsumsi arus menjadi
normal, maka 100% masalah pada AHNE. Jika arus tetap tinggi, masalah
bukan pada AHNE, pasang kembali L7502.
4. Eliminasi Bluetooth IC
Cabut L6077, maka teg. VBAT ke BT IC akan putus, jika arus menjadi normal, maka IC BT bermasalah.
5. Eliminasi Camera IC & Regulator
Cabut L3303, jika arus menjadi normal, maka masalah di Camera atau Camera IC(D3300),
Jika arus masih tinggi, cabut L3304, arus menjadi normal, maka 100% masalah di Regulator Camera(N3300)
Camera IC sering pula bermasalah short.
Untuk Bagian DSP dari RAPGSM yg mendapatkan teg. VIO. Cara Eliminasi
dengan mengangkat RAPGSM. kemudian melihat kembali reaksi arus pd PS,
atau meraba apakah RETU masih panas. Jika sdh normal, maka pertanda
RAPGSM bermasalah. Jika RETU msh panas/PS arusnya masih tinggi,
pertanda masalah bukan dari RAPGSM.
Sedangkan short pada
RAPGSM ada dua kemungkinan bisa dari kaki2 BGAnya yg menimbulkan short,
bisa pula dari modul RAPGSM itu sendiri.
Jika kaki2 BGA yg bermasalah, bisa diangkat cetak (Reball)
Namun jika setelah diReball, arus kembali melonjak, RETU Panas. Maka pertanda RAPGSM sdh rusak.
Sedangkan Shorting pada ponsel, ada 3 kategori:
1. Langsung short begitu pasang Batt/PS. (Arus pada PS langsung melonjak)
2. Short setelah menekan Switch on/off. (arus PS naik setelah menekan on/off)
3. Short saat melakukan panggilan/Transmit. (ARus naik tinggi saat melakukan calling)
Kondisi 1, paling mudah menebaknya. Periksa & Eliminasi komponen yg
langsung mendapatkan tegangan dari VBatt. Spt PA, RETU, TAHVO, RF IC,
BT IC, dsb..
Kondisi 2. Agak sulit pendeteksiannya. Periksa
& Eliminasi komponen yg mendapatkan tegangan dari
Regulator(RETU,TAHVO,Camera Regulator,LED Regulator, dll)
Kondisi 3. Umumnya kerusakan dari PA.. Karena PA bekerja saat Call in/Out.
Untuk ponsel bb5 new semisal 3110c dll yg menggunakan IC RF AHNE, menggunakan Processor RAPGSM v1.1 bukan RAP3G.
RAPGSmv1.1 ini termasuk dlm CMOS Processor (MOSFET) yg merupakan
rangkaian kombinasi Field Effect Transistor Vdd(Drain) sbg teg.
Positifnya dan Vss(source) sbg negatif.
Pada RAPGSM ini membutuhkan 2 jenis tegangan kerja sbb:
Tegangan Microprocessor VCore=1,4V
Tegangan Data Signal Processor VIO=1,8V
Pada RAPGSM ini terdapat 19 kaki yg memperoleh tegangan Positif Vddcore
1,4V(drain) dari TAHVO, dan 19 kaki tegangan negatif VssCore(source) ke
Ground.
Serta 11 kaki yg memperoleh tegangan VddIO 1,8V.
Nah dari hampir lima puluh kaki tegangan input (Vdd/Vss) untuk RAP tsb,
sering mengalami masalah short pada kaki2nya. Oleh karena itu
kemungkinan terbesar disebabkan oleh RAPGSM ini.
Namun bila
mau melakukan pengukuran lebih teliti short atau tidaknya pada RAPGSM
ini sulit bila dilakukan dengan cara suntik tegangan dan Heat feeling
(Meraba yg panas). Atau disebut inject tegangan (Memberi teg. kerja yg
sesuai, langsung dari Power Supply, bukan lagi dari IC Regulator
RETU& TAHVO tsb, dan melihat reaksi konsumsi arus pd Power Supply).
Mengapa? Dikarenakan dalam modul IC RAPGSM pada input Vdd/Vss terdapat
Protection Diode sbg Switching saat shorting. Sehingga pada RAP yg
short sendiripun tdk dirasakan panas, namun panas terjadi pada
Regulator yg memberikan tegangan(RETU/TAHVO). Sehingga bisa terjadi
salah deteksi, panas di RETU bukan berarti RETU yg short.
Adapun cara eliminasi untuk mengetahui komponen mana yg short sbb:
(cara Eliminasi adalah memutus tegangan terhadap salah satu komponen yg
dicurigai, lalu membandingkan arusnya kembali pada Power Supply.)
1. Eliminasi TAHVO
Cabut L2302, jika dicabut maka VCORE akan hilang. Cek kembali. Apakah
kondisi msh sama? jika ya pertanda tdk ada masalah dgn VCore utk RAP.
Jika panas sdh normal, 100% masalah dari RAPGSM (bagian Microprocessor nya).
Cabut L2301&L2306, jika dicabut input TAHVO dari VBat akan putus,
Rangkain Charging tdk bekerja. Cek kembali. Kondisi masih sama? jika ya
pertanda tdk ada masalah dgn TAHVO. Jika panas sdh normal, masalah dari
TAHVO.
2. Eliminasi PA
Cabut Z7520, maka teg. VBAT ke PA akan putus. Cek kembali. Jika konsumsi arus menjadi normal, maka 100% masalah pada PA.
3. Eliminasi IC RF (AHNE)
Cabut L7502, teg. VBAT ke AHNE akan putus, jika konsumsi arus menjadi
normal, maka 100% masalah pada AHNE. Jika arus tetap tinggi, masalah
bukan pada AHNE, pasang kembali L7502.
4. Eliminasi Bluetooth IC
Cabut L6077, maka teg. VBAT ke BT IC akan putus, jika arus menjadi normal, maka IC BT bermasalah.
5. Eliminasi Camera IC & Regulator
Cabut L3303, jika arus menjadi normal, maka masalah di Camera atau Camera IC(D3300),
Jika arus masih tinggi, cabut L3304, arus menjadi normal, maka 100% masalah di Regulator Camera(N3300)
Camera IC sering pula bermasalah short.
Untuk Bagian DSP dari RAPGSM yg mendapatkan teg. VIO. Cara Eliminasi
dengan mengangkat RAPGSM. kemudian melihat kembali reaksi arus pd PS,
atau meraba apakah RETU masih panas. Jika sdh normal, maka pertanda
RAPGSM bermasalah. Jika RETU msh panas/PS arusnya masih tinggi,
pertanda masalah bukan dari RAPGSM.
Sedangkan short pada
RAPGSM ada dua kemungkinan bisa dari kaki2 BGAnya yg menimbulkan short,
bisa pula dari modul RAPGSM itu sendiri.
Jika kaki2 BGA yg bermasalah, bisa diangkat cetak (Reball)
Namun jika setelah diReball, arus kembali melonjak, RETU Panas. Maka pertanda RAPGSM sdh rusak.
Sedangkan Shorting pada ponsel, ada 3 kategori:
1. Langsung short begitu pasang Batt/PS. (Arus pada PS langsung melonjak)
2. Short setelah menekan Switch on/off. (arus PS naik setelah menekan on/off)
3. Short saat melakukan panggilan/Transmit. (ARus naik tinggi saat melakukan calling)
Kondisi 1, paling mudah menebaknya. Periksa & Eliminasi komponen yg
langsung mendapatkan tegangan dari VBatt. Spt PA, RETU, TAHVO, RF IC,
BT IC, dsb..
Kondisi 2. Agak sulit pendeteksiannya. Periksa
& Eliminasi komponen yg mendapatkan tegangan dari
Regulator(RETU,TAHVO,Camera Regulator,LED Regulator, dll)
Kondisi 3. Umumnya kerusakan dari PA.. Karena PA bekerja saat Call in/Out.
Metode pengukuran pakai avometer
Metode pengukuran pakai avometer
Metode Pengukuran
Untuk mengetahui jalur yang putus dari suatu rangkaian diperlukan suatu alat ukur yang disebut AVOMeter, dengan menggunakan AVOMeter kita dapat mengetahui baik tidaknya suatu jalur menggunakan fasilitas pengukuran Ohm “?”.
Dalam penganalisaan jalur diperlukan sumber arus listrik yang akan diberikan kepada jalur tersebut. Perlu anda ketahui bahwa didalam AVOMeter sudah terdapat sumber arus yang berasal dari sebuah battery yang telah dipasang didalam AVOMeter, sehingga pada waktu pengukuran tegangan battrey ini akan mengalir pada rangkaian yang diukur, walaupun hanya dapat memberikan arus yang sangat rendah.
Untuk menganalisa kerusakan jalur pada suatu rangkaian dapat dilakukan dengan dua cara, pertama pengukuran secara pararel dan pengukuran secara seri. Pada prinsipnya pengukuran tersebut sama saja, akan tetapi akan lebih akurat bila dilakukan dengan dua cara tersebut. Agar dapat lebih dipahami lagi ikuti keterangan dibawah ini:
ØTeknik Pengukuran Pararel
Pada prinsipnya pengukuran resistansi atau tahanan adalah mengukur besaran arus yang akan mengalir pada suatu rangkaian, maka bila disaat pengukuran terdapat suatu jalur yang tidak mempunyai nilai resistansi (Jarum AVO Meter tidak bergerak sedikitpun) atau short (Jarum AVO Meter bergerak penuh ke arah kanan / 0 ohm), besar kemungkinan tidak akan ada arus listrik yang dapat mengalir dari jalur tersebut. Akan tetapi bila terdapat nilai resistansi yang kecil (Jarum AVO Meter akan bergerak lebih jauh ke arah kanan) maka arus yang akan mengalir pada jalur tersebut sangat besar. Bila nilai resistansinya besar (Jarum AVO Meter hanya bergerak sedikit saja ke arah kanan) maka makin kecil arus yang akan mengalir pada rangkaian tersebut. Akan tetapi bila AVO-Meter tidak menunjukan nilai Resistansi (Jarum tidak bergerak sedikitpun) maka tidak terdapat arus yang mengalir pada jalur tersebut.
Belum tentu bila dalam pengukuran tersebut tidak menujukan nilai resistansi maka dapat dipastikan jalurnya yang putus, bisa saja tidak terdapat arus yang disebabkan karena terdapat komponen yang bermasalah, mungkin rusak atau hubungannya tidak baik. Oleh karena itu cara pengukuran pararel dapat dilakukan juga untuk menganalisa kerusakan pada suatu komponen atau rangkaian.
ØTeknik Pengukuran Seri
Bila hasil pengukuran pararel menunjukan bahwa jalur tersebut tidak mempunyai arus, sebaiknya anda jangan dulu mengambil kepastian bahwa jalur tersebut putus, anda dapat meyakinkannya dengan cara pengukuran secara seri, cara ini membutuhkan skema diagram untuk mengetahui komponen yang akan dilalui oleh setiap jalurnya, pada prakteknya anda akan mengukur satu persatu disetiap komponen yang akan dilalui oleh jalur tersebut.
Metode pengukuran secara seri
Berbeda dengan metoda pengukuran pararel, dimana AVO-Meter akan menunjukan nilai resistansinya. Sedangkan metoda pengukuran seri dilakukan untuk mengetahui terhubung atau tidaknya suatu jalur. Bila hasil pengukuran menunjukan suatu nilai resistansi (tahanan) maka jalur tersebut tidak terhubung dengan baik, apalagi bila hasil pengukuran AVO-Meter tidak bergerak sedikitpun dipastikan jalur tersebut telah putus. Jalur tersebut normal bila jarum avometer menunjukan “0 Ohm” ( Jarum AVO-Meter bergerak penuh ke arah kanan). Seperti gambar dibawah ini:
Cara Menganalisa kerusakan jalur
Sebagai contoh kasus, disini saya akan mempraktekan cara menganalisa jalur SIM Card pada ponsel Nokia NGAGE QD, walaupun dalam praktek ini hanya diberikan contoh pada permasalahan SIMCard saja, akan tetapi bila anda telah benar-benar paham dengan yang akan dijelaskan ini maka akan mudah dalam penganalisaan jalur pada rangkaian yang lainnya.
Pertama kali langkah yang harus dilakukan adalah mengukur nilai Resistansi disetiap jalur/pin out pada Konektor atau Interface SIMCard pada PWB Ponsel. Test Probe AVO-Meter dihubungkan secara pararel, hitam ke Ground sedangkan yang merah dihubungkan kesetiap jalur/pin out. Caranya dapat diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
Gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
· Setel AVOMeter pada kalibrasi OHM X1, karena pada setingan ini AVOMeter akan dapat memberikan arus yang cukup besar untuk mengalirkan arus listrik pada rangkaian yang akan kita ukur dan AVOMeter tidak akan terlalu peka dalam pengukurannya, terkecuali bila jarum petunjuk AVOMeter hanya bergerak sedikit saja, maka anda dapat menaikan kalibrasinya menjadi OHM X10 atau yang lebih diatasnya.
· Hubungkan Testprobe yang berwarna hitam kepada Ground (Negatif) pada PWB Ponsel, selanjutnya Testprobe yang berwarna merah hubungkan kepada salah satu jalur SIMCard. Anda ukur satu persatu ke semua kaki-kaki konektor SIMCard. Bila disetiap kaki konektror tersebut terdapat nilai resistansi maka dapat dipastikan jalur tersebut adalah normal / tidak bermasalah. Disaat pengukuran akan ditemukan dari salah satu jalur tersebut, dimana AVOMeter menunjukan 0Ohm (jarum bergerak penuh / Short) ini bisa diartikan bahwa jalur tersebut terhubung langsung dengan Ground. Akan tetapi bila salah satu kaki konektor tersebut tidak memiliki nilai resistansi, kemungkinan besar jalur tersebut telah putus, untuk meyakinkan jalur tersebut putus atau memang jalur itu adalah jalur kosong atau jalur aktif, maka anda dapat melihatnya pada skema diagram. Dapat diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
Jalur konektor SIM Card
Pada “SIM READER” pin 6 (VPP), disana terlihat jelas bahwa jalur tersebut adalah jalur yang tidak digunakan, maka bila tidak terdapat nilai resistansi, keadaan tersebut adalah wajar. Pada pin 5 akan dihubungkan ke Ground, maka hal yang wajar bila hasil pengukuran jarum AVO-Meter akan bergerak secara penuh ke arah kanan.
Menentukan antar blok yang bermasalah
Bila hasil dari pengukuran diatas terdapat salah satu jalur yang putus maka selanjutnya anda tinggal mengetahui jalur alternatif yang akan dihubungkan. Langkah inilah yang cukup memusingkan karena kita harus betul-betul memahami hubungan antar sistemnya, misalkan saja untuk permasalahan SIM Card yang sedang kita bahas ini. Sebelum melakukan pengukuran, harus diketahui hubungan antar sistem yang berkaitan dengan jalur dari konektor SIM Card ini. Bila anda belum mengetahuinya, maka diperlukan skema diagram.
Dari penjelasan skema diagram diatas, terlihat bahwa jalur dari konektor SIM Card akan diteruskan kepada EMI-Filter, selanjutnya diteruskan kepada UEM. Setelah kita mengetahui hubungan antar sistem tersebut, langkah pengukuran dapat dilakukan secara bertahap dari komponen ke komponen di setiap bloknya, agar jalur alternatif yang akan di Jumper adalah jalur aktif yang semestinya tersambung tanpa harus melewati suatu rangkaian yang aktif, misalkan melakukan jumper dari konektor SIM card langsung ke UPP tanpa melewati UEM sedangkan UEM berfungsi sebagai SIM Detektor dan SIM IF, maka hal ini adalah tindakan yang salah! Ponsel tidak akan dapat bekerja dengan baik.
Yang akan menyulitkan adalah menentukan jalur dari komponen manakah jalur yang putus tersebut, apakah jalur dari konektor SIM Card kepada EMIF? atau justru yang putus adalah jalur EMIF kepada UEM?. Oleh karena itu cara pengukurannya harus secara sistematis dan berurutan berdasarkan Sistem didalamnya. Cara pengukurannya gunakan metoda pengukuran secara seri.
Metode Pengukuran
Untuk mengetahui jalur yang putus dari suatu rangkaian diperlukan suatu alat ukur yang disebut AVOMeter, dengan menggunakan AVOMeter kita dapat mengetahui baik tidaknya suatu jalur menggunakan fasilitas pengukuran Ohm “?”.
Dalam penganalisaan jalur diperlukan sumber arus listrik yang akan diberikan kepada jalur tersebut. Perlu anda ketahui bahwa didalam AVOMeter sudah terdapat sumber arus yang berasal dari sebuah battery yang telah dipasang didalam AVOMeter, sehingga pada waktu pengukuran tegangan battrey ini akan mengalir pada rangkaian yang diukur, walaupun hanya dapat memberikan arus yang sangat rendah.
Untuk menganalisa kerusakan jalur pada suatu rangkaian dapat dilakukan dengan dua cara, pertama pengukuran secara pararel dan pengukuran secara seri. Pada prinsipnya pengukuran tersebut sama saja, akan tetapi akan lebih akurat bila dilakukan dengan dua cara tersebut. Agar dapat lebih dipahami lagi ikuti keterangan dibawah ini:
ØTeknik Pengukuran Pararel
Pada prinsipnya pengukuran resistansi atau tahanan adalah mengukur besaran arus yang akan mengalir pada suatu rangkaian, maka bila disaat pengukuran terdapat suatu jalur yang tidak mempunyai nilai resistansi (Jarum AVO Meter tidak bergerak sedikitpun) atau short (Jarum AVO Meter bergerak penuh ke arah kanan / 0 ohm), besar kemungkinan tidak akan ada arus listrik yang dapat mengalir dari jalur tersebut. Akan tetapi bila terdapat nilai resistansi yang kecil (Jarum AVO Meter akan bergerak lebih jauh ke arah kanan) maka arus yang akan mengalir pada jalur tersebut sangat besar. Bila nilai resistansinya besar (Jarum AVO Meter hanya bergerak sedikit saja ke arah kanan) maka makin kecil arus yang akan mengalir pada rangkaian tersebut. Akan tetapi bila AVO-Meter tidak menunjukan nilai Resistansi (Jarum tidak bergerak sedikitpun) maka tidak terdapat arus yang mengalir pada jalur tersebut.
Belum tentu bila dalam pengukuran tersebut tidak menujukan nilai resistansi maka dapat dipastikan jalurnya yang putus, bisa saja tidak terdapat arus yang disebabkan karena terdapat komponen yang bermasalah, mungkin rusak atau hubungannya tidak baik. Oleh karena itu cara pengukuran pararel dapat dilakukan juga untuk menganalisa kerusakan pada suatu komponen atau rangkaian.
ØTeknik Pengukuran Seri
Bila hasil pengukuran pararel menunjukan bahwa jalur tersebut tidak mempunyai arus, sebaiknya anda jangan dulu mengambil kepastian bahwa jalur tersebut putus, anda dapat meyakinkannya dengan cara pengukuran secara seri, cara ini membutuhkan skema diagram untuk mengetahui komponen yang akan dilalui oleh setiap jalurnya, pada prakteknya anda akan mengukur satu persatu disetiap komponen yang akan dilalui oleh jalur tersebut.
Metode pengukuran secara seri
Berbeda dengan metoda pengukuran pararel, dimana AVO-Meter akan menunjukan nilai resistansinya. Sedangkan metoda pengukuran seri dilakukan untuk mengetahui terhubung atau tidaknya suatu jalur. Bila hasil pengukuran menunjukan suatu nilai resistansi (tahanan) maka jalur tersebut tidak terhubung dengan baik, apalagi bila hasil pengukuran AVO-Meter tidak bergerak sedikitpun dipastikan jalur tersebut telah putus. Jalur tersebut normal bila jarum avometer menunjukan “0 Ohm” ( Jarum AVO-Meter bergerak penuh ke arah kanan). Seperti gambar dibawah ini:
Cara Menganalisa kerusakan jalur
Sebagai contoh kasus, disini saya akan mempraktekan cara menganalisa jalur SIM Card pada ponsel Nokia NGAGE QD, walaupun dalam praktek ini hanya diberikan contoh pada permasalahan SIMCard saja, akan tetapi bila anda telah benar-benar paham dengan yang akan dijelaskan ini maka akan mudah dalam penganalisaan jalur pada rangkaian yang lainnya.
Pertama kali langkah yang harus dilakukan adalah mengukur nilai Resistansi disetiap jalur/pin out pada Konektor atau Interface SIMCard pada PWB Ponsel. Test Probe AVO-Meter dihubungkan secara pararel, hitam ke Ground sedangkan yang merah dihubungkan kesetiap jalur/pin out. Caranya dapat diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
Gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
· Setel AVOMeter pada kalibrasi OHM X1, karena pada setingan ini AVOMeter akan dapat memberikan arus yang cukup besar untuk mengalirkan arus listrik pada rangkaian yang akan kita ukur dan AVOMeter tidak akan terlalu peka dalam pengukurannya, terkecuali bila jarum petunjuk AVOMeter hanya bergerak sedikit saja, maka anda dapat menaikan kalibrasinya menjadi OHM X10 atau yang lebih diatasnya.
· Hubungkan Testprobe yang berwarna hitam kepada Ground (Negatif) pada PWB Ponsel, selanjutnya Testprobe yang berwarna merah hubungkan kepada salah satu jalur SIMCard. Anda ukur satu persatu ke semua kaki-kaki konektor SIMCard. Bila disetiap kaki konektror tersebut terdapat nilai resistansi maka dapat dipastikan jalur tersebut adalah normal / tidak bermasalah. Disaat pengukuran akan ditemukan dari salah satu jalur tersebut, dimana AVOMeter menunjukan 0Ohm (jarum bergerak penuh / Short) ini bisa diartikan bahwa jalur tersebut terhubung langsung dengan Ground. Akan tetapi bila salah satu kaki konektor tersebut tidak memiliki nilai resistansi, kemungkinan besar jalur tersebut telah putus, untuk meyakinkan jalur tersebut putus atau memang jalur itu adalah jalur kosong atau jalur aktif, maka anda dapat melihatnya pada skema diagram. Dapat diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
Jalur konektor SIM Card
Pada “SIM READER” pin 6 (VPP), disana terlihat jelas bahwa jalur tersebut adalah jalur yang tidak digunakan, maka bila tidak terdapat nilai resistansi, keadaan tersebut adalah wajar. Pada pin 5 akan dihubungkan ke Ground, maka hal yang wajar bila hasil pengukuran jarum AVO-Meter akan bergerak secara penuh ke arah kanan.
Menentukan antar blok yang bermasalah
Bila hasil dari pengukuran diatas terdapat salah satu jalur yang putus maka selanjutnya anda tinggal mengetahui jalur alternatif yang akan dihubungkan. Langkah inilah yang cukup memusingkan karena kita harus betul-betul memahami hubungan antar sistemnya, misalkan saja untuk permasalahan SIM Card yang sedang kita bahas ini. Sebelum melakukan pengukuran, harus diketahui hubungan antar sistem yang berkaitan dengan jalur dari konektor SIM Card ini. Bila anda belum mengetahuinya, maka diperlukan skema diagram.
Dari penjelasan skema diagram diatas, terlihat bahwa jalur dari konektor SIM Card akan diteruskan kepada EMI-Filter, selanjutnya diteruskan kepada UEM. Setelah kita mengetahui hubungan antar sistem tersebut, langkah pengukuran dapat dilakukan secara bertahap dari komponen ke komponen di setiap bloknya, agar jalur alternatif yang akan di Jumper adalah jalur aktif yang semestinya tersambung tanpa harus melewati suatu rangkaian yang aktif, misalkan melakukan jumper dari konektor SIM card langsung ke UPP tanpa melewati UEM sedangkan UEM berfungsi sebagai SIM Detektor dan SIM IF, maka hal ini adalah tindakan yang salah! Ponsel tidak akan dapat bekerja dengan baik.
Yang akan menyulitkan adalah menentukan jalur dari komponen manakah jalur yang putus tersebut, apakah jalur dari konektor SIM Card kepada EMIF? atau justru yang putus adalah jalur EMIF kepada UEM?. Oleh karena itu cara pengukurannya harus secara sistematis dan berurutan berdasarkan Sistem didalamnya. Cara pengukurannya gunakan metoda pengukuran secara seri.
Beda-pcb-HPdanElektnic-Biasa
Seperti apa PWB Ponsel dan apa perbedaannya dengan PCB elektronika umumnya?
PWB singkatan dari “printed wired board”, PWB merupakan papan yang terbuat dari fiber glass yang didalamnya terdapat kawat penghantar untuk menghubungkan sekian banyak komponen yang akan dijadikan suatu rangkaian yang di intergrasikan dalam satu modul. PWB dan PCB hampir sama fungsi dan jenisnya, PCB singkatan dari “Printed Circuit Board”, PCB biasanya hanya mempunyai 1 sampai dua lapisan jalur yang ditempatkan pada permukaan depan dan belakang. Berbeda dengan PWB ponsel yang mempunyai banyak lapisan jalur, bahkan bisa lebih dari 8 lapisan jalur yang disusun sedemikian rupa. Tentunya dapat anda bayangkan suatu mesin ponsel dengan begitu banyaknya komponen bahkan sangat kecil ukurannya harus terhubung antara satu komponen dengan yang lainnya dijadikan satu rangkaian yang terintergrasi dalam satu modul, padahal PWB Ponsel sangat kecil dan dibatasi ukurannya. Agar ukuran ponsel tidak menjadi besar, dibutuhkan jalur yang bukan hanya 1-2 lapisan melainkan sampai 8 lapisan bahkan lebih, agar jalur-jalur tersebut tidak membutuhkan lahan (area) yang sangat luas.
Kerusakan PWB
1. Korosi sering menjadi penyebab utama dari kerusakan PWB, jalur-jalur PWB sangat kecil dan tipis, akibat korosi jalur menjadi terbutus,
2. Konsleting, hubung singkat secara elektronis bisa mengakibatkan jalur putus, sama halnya dengan sebuah sikring, bila arus listrik yang melewati kawat/jalur melebihi dari kapasitasnya maka jalur tersebut akan terbakar bahkan putus,
3. Benturan keras sering kali terjadi akibat ponsel jatuh atau terlempar keras bisa mengakibatkan PWB menjadi bengkok, jalur-jalur yang terdapat di lapisan tengah sangat rentan sekali terhadap tekukan,
4. Ceroboh atau kesalahan dalam melakukan penyolderan yang mengakibatkan terminal-terminal jalur terputus,
5. Penggunaan Solder atau Hotair terlalu panas atau melebihi batas suhu yang dianjurkan.
PWB singkatan dari “printed wired board”, PWB merupakan papan yang terbuat dari fiber glass yang didalamnya terdapat kawat penghantar untuk menghubungkan sekian banyak komponen yang akan dijadikan suatu rangkaian yang di intergrasikan dalam satu modul. PWB dan PCB hampir sama fungsi dan jenisnya, PCB singkatan dari “Printed Circuit Board”, PCB biasanya hanya mempunyai 1 sampai dua lapisan jalur yang ditempatkan pada permukaan depan dan belakang. Berbeda dengan PWB ponsel yang mempunyai banyak lapisan jalur, bahkan bisa lebih dari 8 lapisan jalur yang disusun sedemikian rupa. Tentunya dapat anda bayangkan suatu mesin ponsel dengan begitu banyaknya komponen bahkan sangat kecil ukurannya harus terhubung antara satu komponen dengan yang lainnya dijadikan satu rangkaian yang terintergrasi dalam satu modul, padahal PWB Ponsel sangat kecil dan dibatasi ukurannya. Agar ukuran ponsel tidak menjadi besar, dibutuhkan jalur yang bukan hanya 1-2 lapisan melainkan sampai 8 lapisan bahkan lebih, agar jalur-jalur tersebut tidak membutuhkan lahan (area) yang sangat luas.
Kerusakan PWB
1. Korosi sering menjadi penyebab utama dari kerusakan PWB, jalur-jalur PWB sangat kecil dan tipis, akibat korosi jalur menjadi terbutus,
2. Konsleting, hubung singkat secara elektronis bisa mengakibatkan jalur putus, sama halnya dengan sebuah sikring, bila arus listrik yang melewati kawat/jalur melebihi dari kapasitasnya maka jalur tersebut akan terbakar bahkan putus,
3. Benturan keras sering kali terjadi akibat ponsel jatuh atau terlempar keras bisa mengakibatkan PWB menjadi bengkok, jalur-jalur yang terdapat di lapisan tengah sangat rentan sekali terhadap tekukan,
4. Ceroboh atau kesalahan dalam melakukan penyolderan yang mengakibatkan terminal-terminal jalur terputus,
5. Penggunaan Solder atau Hotair terlalu panas atau melebihi batas suhu yang dianjurkan.
KAMUS HANDPHONE
KAMUS HANDPHONE
( Singkatan dan Fungsi )
DIAGRAM BLOCK = Diagram Kotak
Diagram berupa gabungan sejumlah block (kotak) bersama-sama untuk membentuk sistem an lengkap, dengan melukiskan bagian-bagian/komponen-komponen, hubungan-hubungan rangkaian, cara kerja dan sebagainya. Diagram block berfungsi untuk menganalisa fungs rangkaian elektronik dengan mengambil prinsip dasar ‘membaca’ diagram, sehingga kita lebih mudah memahami rangkaian yang rumit, sebagaimana fungsi diagram-diagram lain.
NMP = Nokia Mobile Products
BATTERY CHARGER = Guna Charger Battery untuk jalan aliran listrik dari adaptor ke Baterry.
DUPLEXER : Berguna untuk RX (Menerima sinyal) dan untuk TX ( Mengirimkan sinyal).
PA = (Power Amplifier)
Amplifier atau penguat kadang juga disebut versteker. Suatu peralatan (sirkit) yang diberi catu daya DC yang berfungsi untuk memperkuat daya, dari daya gelombang lemah menjadi daya gelombang yang kuat atau ang lebih kuat atau hal mana masukan tegangan, arus, atau dayanya, dibuat menjadi lebih kuat amplitudo keluarnya.
C CONT = sebagai tempat pengatur tegangan aliran listrik ke semua komponen - komponen.
COBBA = Guna sebagai penterjemah signal analog menjadi digital.
HAGAR = Sebagai tempat perubahan lebar frekuensi.
BANDWIDTH = (Lebar jalur)
Dalam sistem radio pemancar adalah daerah frekuensi di mana tegangan sinyalnya boleh kurang dari nilai maksimum yang ditentukan atau keseluruhan dari jalur yang dirambati oleh sinyal yang mengandung modulasi.
CRYSTAL = Guna untuk menstabilkan tegangan listrik.
FLASH = Guna sebagai penterjemah bahasa.
SRAM = Guna sebagai tempat penyimpanan data sementara.
LCD = ( Liquid Cristal Display ) Menampilkan status
MICROPHONE = menerima suara ( analog ) penelepon.
SIM = Guna Sebagai tempat kartu Sim
PCB = ( Printed Circuit Board ) Papan yang berguna sebagai tempat komponen-komponen ( Ic, Pa, Lcd ).
E EPROM = guna sebagai tempat data permanen.
LED = Lampu.
VCTCX0 = Tempat pengiriman aliran listrik ke semua komponen-komponen.
BUZZER = Tempat mengeluarkan nada dering.
VIBRATOR = Alat untuk mengeluarkan nada Getar.
( Singkatan dan Fungsi )
DIAGRAM BLOCK = Diagram Kotak
Diagram berupa gabungan sejumlah block (kotak) bersama-sama untuk membentuk sistem an lengkap, dengan melukiskan bagian-bagian/komponen-komponen, hubungan-hubungan rangkaian, cara kerja dan sebagainya. Diagram block berfungsi untuk menganalisa fungs rangkaian elektronik dengan mengambil prinsip dasar ‘membaca’ diagram, sehingga kita lebih mudah memahami rangkaian yang rumit, sebagaimana fungsi diagram-diagram lain.
NMP = Nokia Mobile Products
BATTERY CHARGER = Guna Charger Battery untuk jalan aliran listrik dari adaptor ke Baterry.
DUPLEXER : Berguna untuk RX (Menerima sinyal) dan untuk TX ( Mengirimkan sinyal).
PA = (Power Amplifier)
Amplifier atau penguat kadang juga disebut versteker. Suatu peralatan (sirkit) yang diberi catu daya DC yang berfungsi untuk memperkuat daya, dari daya gelombang lemah menjadi daya gelombang yang kuat atau ang lebih kuat atau hal mana masukan tegangan, arus, atau dayanya, dibuat menjadi lebih kuat amplitudo keluarnya.
C CONT = sebagai tempat pengatur tegangan aliran listrik ke semua komponen - komponen.
COBBA = Guna sebagai penterjemah signal analog menjadi digital.
HAGAR = Sebagai tempat perubahan lebar frekuensi.
BANDWIDTH = (Lebar jalur)
Dalam sistem radio pemancar adalah daerah frekuensi di mana tegangan sinyalnya boleh kurang dari nilai maksimum yang ditentukan atau keseluruhan dari jalur yang dirambati oleh sinyal yang mengandung modulasi.
CRYSTAL = Guna untuk menstabilkan tegangan listrik.
FLASH = Guna sebagai penterjemah bahasa.
SRAM = Guna sebagai tempat penyimpanan data sementara.
LCD = ( Liquid Cristal Display ) Menampilkan status
MICROPHONE = menerima suara ( analog ) penelepon.
SIM = Guna Sebagai tempat kartu Sim
PCB = ( Printed Circuit Board ) Papan yang berguna sebagai tempat komponen-komponen ( Ic, Pa, Lcd ).
E EPROM = guna sebagai tempat data permanen.
LED = Lampu.
VCTCX0 = Tempat pengiriman aliran listrik ke semua komponen-komponen.
BUZZER = Tempat mengeluarkan nada dering.
VIBRATOR = Alat untuk mengeluarkan nada Getar.
TEKNIK DASAR SERVICE HP
TEKNIK DASAR SERVICE HP
Pagi semua! salam kenal,pada posting yang pertama ini saya ingin belajar bersama dan berbagi tentang sesvice hp.kenapa harus service hp?ya karena ini pekerjaan yg sedang aku jalani,semoga kita semua bisa belajar bersama dan saling berbagi.
ok,sesuai dengan judulnya kali ini kita akan membahas tentang TEKNIK DASAR SERVICE HP.
Beda pcb
HP dan Elektnic Biasa
Seperti apa PWB Ponsel dan apa perbedaannya dengan PCB elektronika umumnya?
PWB singkatan dari “printed wired board”, PWB merupakan papan yang terbuat dari fiber glass yang didalamnya terdapat kawat penghantar untuk menghubungkan sekian banyak komponen yang akan dijadikan suatu rangkaian yang di intergrasikan dalam satu modul. PWB dan PCB hampir sama fungsi dan jenisnya, PCB singkatan dari “Printed Circuit Board”, PCB biasanya hanya mempunyai 1 sampai dua lapisan jalur yang ditempatkan pada permukaan depan dan belakang. Berbeda dengan PWB ponsel yang mempunyai banyak lapisan jalur, bahkan bisa lebih dari 8 lapisan jalur yang disusun sedemikian rupa. Tentunya dapat anda bayangkan suatu mesin ponsel dengan begitu banyaknya komponen bahkan sangat kecil ukurannya harus terhubung antara satu komponen dengan yang lainnya dijadikan satu rangkaian yang terintergrasi dalam satu modul, padahal PWB Ponsel sangat kecil dan dibatasi ukurannya. Agar ukuran ponsel tidak menjadi besar, dibutuhkan jalur yang bukan hanya 1-2 lapisan melainkan sampai 8 lapisan bahkan lebih, agar jalur-jalur tersebut tidak membutuhkan lahan (area) yang sangat luas.
Kerusakan PWB
1. Korosi sering menjadi penyebab utama dari kerusakan PWB, jalur-jalur PWB sangat kecil dan tipis, akibat korosi jalur menjadi terbutus,
2. Konsleting, hubung singkat secara elektronis bisa mengakibatkan jalur putus, sama halnya dengan sebuah sikring, bila arus listrik yang melewati kawat/jalur melebihi dari kapasitasnya maka jalur tersebut akan terbakar bahkan putus,
3. Benturan keras sering kali terjadi akibat ponsel jatuh atau terlempar keras bisa mengakibatkan PWB menjadi bengkok, jalur-jalur yang terdapat di lapisan tengah sangat rentan sekali terhadap tekukan,
4. Ceroboh atau kesalahan dalam melakukan penyolderan yang mengakibatkan terminal-terminal jalur terputus,
5. Penggunaan Solder atau Hotair terlalu panas atau melebihi batas suhu yang dianjurkan.
Seperti apa PWB Ponsel dan apa perbedaannya dengan PCB elektronika umumnya?
PWB singkatan dari “printed wired board”, PWB merupakan papan yang terbuat dari fiber glass yang didalamnya terdapat kawat penghantar untuk menghubungkan sekian banyak komponen yang akan dijadikan suatu rangkaian yang di intergrasikan dalam satu modul. PWB dan PCB hampir sama fungsi dan jenisnya, PCB singkatan dari “Printed Circuit Board”, PCB biasanya hanya mempunyai 1 sampai dua lapisan jalur yang ditempatkan pada permukaan depan dan belakang. Berbeda dengan PWB ponsel yang mempunyai banyak lapisan jalur, bahkan bisa lebih dari 8 lapisan jalur yang disusun sedemikian rupa. Tentunya dapat anda bayangkan suatu mesin ponsel dengan begitu banyaknya komponen bahkan sangat kecil ukurannya harus terhubung antara satu komponen dengan yang lainnya dijadikan satu rangkaian yang terintergrasi dalam satu modul, padahal PWB Ponsel sangat kecil dan dibatasi ukurannya. Agar ukuran ponsel tidak menjadi besar, dibutuhkan jalur yang bukan hanya 1-2 lapisan melainkan sampai 8 lapisan bahkan lebih, agar jalur-jalur tersebut tidak membutuhkan lahan (area) yang sangat luas.
Kerusakan PWB
1. Korosi sering menjadi penyebab utama dari kerusakan PWB, jalur-jalur PWB sangat kecil dan tipis, akibat korosi jalur menjadi terbutus,
2. Konsleting, hubung singkat secara elektronis bisa mengakibatkan jalur putus, sama halnya dengan sebuah sikring, bila arus listrik yang melewati kawat/jalur melebihi dari kapasitasnya maka jalur tersebut akan terbakar bahkan putus,
3. Benturan keras sering kali terjadi akibat ponsel jatuh atau terlempar keras bisa mengakibatkan PWB menjadi bengkok, jalur-jalur yang terdapat di lapisan tengah sangat rentan sekali terhadap tekukan,
4. Ceroboh atau kesalahan dalam melakukan penyolderan yang mengakibatkan terminal-terminal jalur terputus,
5. Penggunaan Solder atau Hotair terlalu panas atau melebihi batas suhu yang dianjurkan.
cara
melakukan pengukuran
Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter
1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm).
2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yg berkapasitas 3,7V.
3. Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:
DC Volt -- (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -)
AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.
Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yg DC Volt --
Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yg tertera pada bagian DC Volt tsb. Contoh:
200mV artinya akan mengukur tegangan yg maximal 0,2 Volt
2V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 2 Volt
20V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 20 Volt
200V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 200V
750V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 750V
Gunakan skala yg tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat mis terbaca : 3,76 Volt.
Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala)
Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tdk akurat mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V sja (1digit belakang koma)
Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya kaan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan lsg tanpa koma)
Setelah object pengukuran sdh ada, dan skala sdh dipilih yg tepat, maka lakukan pengukuran dgn menempelkan kbl merah ke positif battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya.
Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dgn Multitester Analog. Jika kbl terbalik jarum akan mentok kekiri.
NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.
Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter
1. Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)
2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter
200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm
2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)
20 K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm)
200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm)
2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm)
Bila tdk tau besaran nilai yg mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.
Jika hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala
Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.
Contoh pembacaan hasil :
Pd skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K Ohm
Pd skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378 K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)
Pd skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala 20K,maka naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yg terukur adalah sebesar 38,78 KOhm
Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 750 V.
Colok kabel merah dan hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik boleh. Namun hati2 takut ada kabel yg terkelupas, bisa tersengat listrik.
Hasil yg akan muncul mis: 216 artinya tegangan PLN tsb sebesar 216 Volt.
Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala 200 Volt tsb.
Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter
1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm).
2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yg berkapasitas 3,7V.
3. Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:
DC Volt -- (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -)
AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.
Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yg DC Volt --
Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yg tertera pada bagian DC Volt tsb. Contoh:
200mV artinya akan mengukur tegangan yg maximal 0,2 Volt
2V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 2 Volt
20V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 20 Volt
200V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 200V
750V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 750V
Gunakan skala yg tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat mis terbaca : 3,76 Volt.
Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala)
Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tdk akurat mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V sja (1digit belakang koma)
Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya kaan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan lsg tanpa koma)
Setelah object pengukuran sdh ada, dan skala sdh dipilih yg tepat, maka lakukan pengukuran dgn menempelkan kbl merah ke positif battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya.
Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dgn Multitester Analog. Jika kbl terbalik jarum akan mentok kekiri.
NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.
Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter
1. Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)
2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter
200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm
2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)
20 K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm)
200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm)
2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm)
Bila tdk tau besaran nilai yg mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.
Jika hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala
Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.
Contoh pembacaan hasil :
Pd skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K Ohm
Pd skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378 K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)
Pd skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala 20K,maka naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yg terukur adalah sebesar 38,78 KOhm
Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 750 V.
Colok kabel merah dan hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik boleh. Namun hati2 takut ada kabel yg terkelupas, bisa tersengat listrik.
Hasil yg akan muncul mis: 216 artinya tegangan PLN tsb sebesar 216 Volt.
Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala 200 Volt tsb.
Menggunakan Multitester sebagai pengukur kapasitas
Condensator
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
· Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
· Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).
Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf ©.
Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².
Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:
· 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
· 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
· 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
· 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
· 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
Langkah pengukuran :
1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.
2. maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.
Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)
1. Pilih Skala Buzzer, yg ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel tester Merah dan hitam ditempelkan lsg, maka Multitester akan berbunyi pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm).
2. Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC UEM kaki P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana aja) ke kaki Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya. Jika bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tdk bunyi, coba apakah sdh benar letak pengukurannya. Jika sdh, dipastikan jalur putus dan harus di jumper.
Menggunakan Multitester Digital sebagai pengukur arus rangkaian
1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground). Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.
Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong. Dan masing2 kabel ditempelkan ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA.
Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan msg2 kbl ke msg kutub sekring pd PCB. Lalu ukur hasilnya.
Mengukur Batere Lithium Original atau Palsu.
1. Kabel Merah tetap di 20A, kbl hitam di GND.
2. Skala tetap di 20A
3. Tempel kabel Merah di + batere
4. Tempel kbl hitam di - batere
5. lihat hasil yg muncul :
Jika secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali ke Nol, pertanda Batere Lithium asli.
Jika hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu, dan cept2 cabut kbl dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena didalamya tdk ada rangkaian IC Pengontrolnya.
Untuk Batere lithium asli, walaupun kbl ditempel terus ke batere, tdk masalah...
Makanya sering ponsel panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena menggunakan Batere Lithium palsu. Yg tdk ada rangkaian IC pengontrolnya. Sehingga saat batere Penuh. Sensor BTEMP tdk bekerja. Maka batere yg telah penuh tsb akan terus terisi sehingga menjadi panas panas dan akhirnya dpt mengakibatkan kerusakanpada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi kembung da dpt meledak.
Oleh karen itu gunakan selalu batere yg asli Lithium yg mengandung IC Pengontrol short Circuit didalamnya.
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
· Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
· Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).
Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf ©.
Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².
Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:
· 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
· 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
· 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
· 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
· 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
Langkah pengukuran :
1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.
2. maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.
Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)
1. Pilih Skala Buzzer, yg ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel tester Merah dan hitam ditempelkan lsg, maka Multitester akan berbunyi pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm).
2. Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC UEM kaki P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana aja) ke kaki Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya. Jika bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tdk bunyi, coba apakah sdh benar letak pengukurannya. Jika sdh, dipastikan jalur putus dan harus di jumper.
Menggunakan Multitester Digital sebagai pengukur arus rangkaian
1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground). Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.
Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong. Dan masing2 kabel ditempelkan ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA.
Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan msg2 kbl ke msg kutub sekring pd PCB. Lalu ukur hasilnya.
Mengukur Batere Lithium Original atau Palsu.
1. Kabel Merah tetap di 20A, kbl hitam di GND.
2. Skala tetap di 20A
3. Tempel kabel Merah di + batere
4. Tempel kbl hitam di - batere
5. lihat hasil yg muncul :
Jika secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali ke Nol, pertanda Batere Lithium asli.
Jika hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu, dan cept2 cabut kbl dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena didalamya tdk ada rangkaian IC Pengontrolnya.
Untuk Batere lithium asli, walaupun kbl ditempel terus ke batere, tdk masalah...
Makanya sering ponsel panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena menggunakan Batere Lithium palsu. Yg tdk ada rangkaian IC pengontrolnya. Sehingga saat batere Penuh. Sensor BTEMP tdk bekerja. Maka batere yg telah penuh tsb akan terus terisi sehingga menjadi panas panas dan akhirnya dpt mengakibatkan kerusakanpada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi kembung da dpt meledak.
Oleh karen itu gunakan selalu batere yg asli Lithium yg mengandung IC Pengontrol short Circuit didalamnya.
Cek
Komponent dengan Multitester
1.IC PA (POWER AMPLIFIER)IC PA (POWER AMPLIFIER)
Untuk memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1, caranya:
Letakkan kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel hitam (-) AVO pada konetor baterai negatif (-), jarum akan bergerak. Pindahkan kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif baterai, jarum akan diam ( takbergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau putus.
2.IC POWER SUPPLY
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai PCB dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang berhubungan langsung dengan arus masuk ke IC P S , jarum akan bergerak berarti jalur dari positif baterai ke IC PS baik.
3.IC CHARGER
Atur kalibrasi pada DC10V, lalu hubungkan charger yang dialiri arus listrik kekonektor chager di ponsel.Lalu latakkan kabel merah (+) AVO pada konektor positif baterai dan kabel hitam (-) pada konektor negatif baterai, jarum akan menunjukkan nilai yang sesuai dengan tagangan yang ada pada baterai, berarti IC CHARGER dalam keadan baik.
4.IC INTERFACE
Atur kalibrasi pada X1, letakka kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu akan menyala berarti IC INTERFACE dalam kondisi baik.
5.VIBRATOR
Atur kalibrasi padaX1 letakkan kabel hitam (-) pada konektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki vibrator, apabila jaru bergerak berarti jalur positif vibrator dalam keadaan baik.
6.BUZZER
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki buzzer, jarum akan bergerak dan buzzer akan berbunyi,berarti jalur buzzer baik.
7.LAMPU LED
Atur kalibrasi pada X1 letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu kaki lampu, lampu menyala berarti jalur lampu dalam keadaan baik.
8.ELCO
Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel hitam pada (-) pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang berhubungan langsung ke positif baterai, jarum bergerak berarti jalur ke ELCO baik.
9.CARA MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN MULTITESTER
A. Apabila pengukuran jalur/komponen kita menggunakan kalibrasi pada OHM METER (x1, x10, x100, x1K) dalam kondisi tanpa arus.
B. Apabila pengikuran Arus DC (baterai) kita harus menggunakan kalibrasi pada DC Volt (10V, 50V, 100V, 250V) dalam kondisi dialiri arus.
10. MENGUKUR FUSE (SEKRING) MUNGKIN RUSAK
Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel merah (+) pada salah satu kaki R fuse, dan kabe hitam pada kaki satunya lagi, jarum akan bergerak berarti fuse dalam keadaan baik.
1.IC PA (POWER AMPLIFIER)
Untuk memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1, caranya:
Letakkan kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel hitam (-) AVO pada konektor baterai negatif (-), jarum akan bergerak. Pindahkan kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif baterai, jarum akan diam ( tak bergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau putus.
================================================== ========================
4.IC INTERFACE
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu akan menyala berarti IC INTERFACE dalam kondisi baik.
================================================== ========================
Qo bisa seperti tersebut diatas ya Bos ???
utk No-1
Sepengetahuan Sy, pada ponsel umumnya terdapat capasitor nonpolar atau polar yg terhubung ke kaki (+) & (-) connector batere sehinga jika kita menghubungkan kabel AVO Meter ke kaki2x connector tsb secara langsung akan mengukur resistansi capasitor (yang dengan rumus elektronika akan diperoleh nilai kapasitansi dalam satuan farad).
Maka menurut saya hal diatas kurang tepat digunakan untuk mengukur/memeriksa baik-tidaknya jalur ke IC PA
utk No.4
IC interface disini maksudnya IC yg mana yach ? Maksudnya IC User Interface gitu ?
Menurut Sy hal yg diuraikan pd No.4 diatas juga kurang tepat, karena sepengetahuan saya pada ponsel terdapat beberapa (banyak) komponen yg saling berhubungan pada I/O & ke IC User Inteface yg membentuk suatu rangkaian elektronik.
AFTER ALL ...
utk singkatnya, secara umum mengenai pemeriksaan IC perlu kita garis bawahi disini, bahwa:
IC (Integrated Circuit) itu merupakan suatu rangkaian terpadu yg didalamnya terdapat banyak komponen2x sehingga sulit di ukur secara akurat oleh multitester (melalui pengukuran nilai resistansi) untuk memeriksa kondisinya masih baik atau 'nggak.
Selanjutnya utk pemeriksaan jalur ke komponen2x : Buzzer,speaker, Vibrator, Mic, Fuse,DST kita harus paham&mengerti schematic diagram pada ponsel yg kita periksa sehingga pemeriksaan jalur yang dilakukan lebih cermat & akurat (tidak mengukur komponen yang lain)
Sedangkan utk memeriksa baik-tidaknya komponen2x tsb (berdasarkan acuan nilai resistansi komponen), sebaiknya kita menghubungkan secara langsung kabel AVO meter ke kaki2x komponen sehingga hasil pengukuran resistansi yg diperoleh lebih cermat & akurat, dan akan jauh lebih baik jika pada saat pengukuran dilakukan, komponen2x tersebut dilepas dari papan rangkaian agar tidak terpengaruh resistansi komponen lain yang terhubung pada rangkaian.
Demikian tanggapan saya agar konsep kerja pemeriksaan komponen elektronika dengan Multimeter (AVO Meter) melalui pengukuran Nilai Resistansi, Arus dan Tegangan menjadi tidak salah kaprah.
1.IC PA (POWER AMPLIFIER)IC PA (POWER AMPLIFIER)
Untuk memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1, caranya:
Letakkan kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel hitam (-) AVO pada konetor baterai negatif (-), jarum akan bergerak. Pindahkan kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif baterai, jarum akan diam ( takbergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau putus.
2.IC POWER SUPPLY
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai PCB dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang berhubungan langsung dengan arus masuk ke IC P S , jarum akan bergerak berarti jalur dari positif baterai ke IC PS baik.
3.IC CHARGER
Atur kalibrasi pada DC10V, lalu hubungkan charger yang dialiri arus listrik kekonektor chager di ponsel.Lalu latakkan kabel merah (+) AVO pada konektor positif baterai dan kabel hitam (-) pada konektor negatif baterai, jarum akan menunjukkan nilai yang sesuai dengan tagangan yang ada pada baterai, berarti IC CHARGER dalam keadan baik.
4.IC INTERFACE
Atur kalibrasi pada X1, letakka kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu akan menyala berarti IC INTERFACE dalam kondisi baik.
5.VIBRATOR
Atur kalibrasi padaX1 letakkan kabel hitam (-) pada konektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki vibrator, apabila jaru bergerak berarti jalur positif vibrator dalam keadaan baik.
6.BUZZER
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki buzzer, jarum akan bergerak dan buzzer akan berbunyi,berarti jalur buzzer baik.
7.LAMPU LED
Atur kalibrasi pada X1 letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu kaki lampu, lampu menyala berarti jalur lampu dalam keadaan baik.
8.ELCO
Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel hitam pada (-) pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang berhubungan langsung ke positif baterai, jarum bergerak berarti jalur ke ELCO baik.
9.CARA MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN MULTITESTER
A. Apabila pengukuran jalur/komponen kita menggunakan kalibrasi pada OHM METER (x1, x10, x100, x1K) dalam kondisi tanpa arus.
B. Apabila pengikuran Arus DC (baterai) kita harus menggunakan kalibrasi pada DC Volt (10V, 50V, 100V, 250V) dalam kondisi dialiri arus.
10. MENGUKUR FUSE (SEKRING) MUNGKIN RUSAK
Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel merah (+) pada salah satu kaki R fuse, dan kabe hitam pada kaki satunya lagi, jarum akan bergerak berarti fuse dalam keadaan baik.
1.IC PA (POWER AMPLIFIER)
Untuk memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1, caranya:
Letakkan kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel hitam (-) AVO pada konektor baterai negatif (-), jarum akan bergerak. Pindahkan kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif baterai, jarum akan diam ( tak bergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau putus.
================================================== ========================
4.IC INTERFACE
Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu akan menyala berarti IC INTERFACE dalam kondisi baik.
================================================== ========================
Qo bisa seperti tersebut diatas ya Bos ???
utk No-1
Sepengetahuan Sy, pada ponsel umumnya terdapat capasitor nonpolar atau polar yg terhubung ke kaki (+) & (-) connector batere sehinga jika kita menghubungkan kabel AVO Meter ke kaki2x connector tsb secara langsung akan mengukur resistansi capasitor (yang dengan rumus elektronika akan diperoleh nilai kapasitansi dalam satuan farad).
Maka menurut saya hal diatas kurang tepat digunakan untuk mengukur/memeriksa baik-tidaknya jalur ke IC PA
utk No.4
IC interface disini maksudnya IC yg mana yach ? Maksudnya IC User Interface gitu ?
Menurut Sy hal yg diuraikan pd No.4 diatas juga kurang tepat, karena sepengetahuan saya pada ponsel terdapat beberapa (banyak) komponen yg saling berhubungan pada I/O & ke IC User Inteface yg membentuk suatu rangkaian elektronik.
AFTER ALL ...
utk singkatnya, secara umum mengenai pemeriksaan IC perlu kita garis bawahi disini, bahwa:
IC (Integrated Circuit) itu merupakan suatu rangkaian terpadu yg didalamnya terdapat banyak komponen2x sehingga sulit di ukur secara akurat oleh multitester (melalui pengukuran nilai resistansi) untuk memeriksa kondisinya masih baik atau 'nggak.
Selanjutnya utk pemeriksaan jalur ke komponen2x : Buzzer,speaker, Vibrator, Mic, Fuse,DST kita harus paham&mengerti schematic diagram pada ponsel yg kita periksa sehingga pemeriksaan jalur yang dilakukan lebih cermat & akurat (tidak mengukur komponen yang lain)
Sedangkan utk memeriksa baik-tidaknya komponen2x tsb (berdasarkan acuan nilai resistansi komponen), sebaiknya kita menghubungkan secara langsung kabel AVO meter ke kaki2x komponen sehingga hasil pengukuran resistansi yg diperoleh lebih cermat & akurat, dan akan jauh lebih baik jika pada saat pengukuran dilakukan, komponen2x tersebut dilepas dari papan rangkaian agar tidak terpengaruh resistansi komponen lain yang terhubung pada rangkaian.
Demikian tanggapan saya agar konsep kerja pemeriksaan komponen elektronika dengan Multimeter (AVO Meter) melalui pengukuran Nilai Resistansi, Arus dan Tegangan menjadi tidak salah kaprah.
Mendeteksi
arus short/konslet pada hp bb5
Untuk ponsel bb5 new semisal 3110c dll yg menggunakan IC RF AHNE, menggunakan Processor RAPGSM v1.1 bukan RAP3G.
RAPGSmv1.1 ini termasuk dlm CMOS Processor (MOSFET) yg merupakan
rangkaian kombinasi Field Effect Transistor Vdd(Drain) sbg teg.
Positifnya dan Vss(source) sbg negatif.
Pada RAPGSM ini membutuhkan 2 jenis tegangan kerja sbb:
Tegangan Microprocessor VCore=1,4V
Tegangan Data Signal Processor VIO=1,8V
Pada RAPGSM ini terdapat 19 kaki yg memperoleh tegangan Positif Vddcore
1,4V(drain) dari TAHVO, dan 19 kaki tegangan negatif VssCore(source) ke
Ground.
Serta 11 kaki yg memperoleh tegangan VddIO 1,8V.
Nah dari hampir lima puluh kaki tegangan input (Vdd/Vss) untuk RAP tsb,
sering mengalami masalah short pada kaki2nya. Oleh karena itu
kemungkinan terbesar disebabkan oleh RAPGSM ini.
Namun bila
mau melakukan pengukuran lebih teliti short atau tidaknya pada RAPGSM
ini sulit bila dilakukan dengan cara suntik tegangan dan Heat feeling
(Meraba yg panas). Atau disebut inject tegangan (Memberi teg. kerja yg
sesuai, langsung dari Power Supply, bukan lagi dari IC Regulator
RETU& TAHVO tsb, dan melihat reaksi konsumsi arus pd Power Supply).
Mengapa? Dikarenakan dalam modul IC RAPGSM pada input Vdd/Vss terdapat
Protection Diode sbg Switching saat shorting. Sehingga pada RAP yg
short sendiripun tdk dirasakan panas, namun panas terjadi pada
Regulator yg memberikan tegangan(RETU/TAHVO). Sehingga bisa terjadi
salah deteksi, panas di RETU bukan berarti RETU yg short.
Adapun cara eliminasi untuk mengetahui komponen mana yg short sbb:
(cara Eliminasi adalah memutus tegangan terhadap salah satu komponen yg
dicurigai, lalu membandingkan arusnya kembali pada Power Supply.)
1. Eliminasi TAHVO
Cabut L2302, jika dicabut maka VCORE akan hilang. Cek kembali. Apakah
kondisi msh sama? jika ya pertanda tdk ada masalah dgn VCore utk RAP.
Jika panas sdh normal, 100% masalah dari RAPGSM (bagian Microprocessor nya).
Cabut L2301&L2306, jika dicabut input TAHVO dari VBat akan putus,
Rangkain Charging tdk bekerja. Cek kembali. Kondisi masih sama? jika ya
pertanda tdk ada masalah dgn TAHVO. Jika panas sdh normal, masalah dari
TAHVO.
2. Eliminasi PA
Cabut Z7520, maka teg. VBAT ke PA akan putus. Cek kembali. Jika konsumsi arus menjadi normal, maka 100% masalah pada PA.
3. Eliminasi IC RF (AHNE)
Cabut L7502, teg. VBAT ke AHNE akan putus, jika konsumsi arus menjadi
normal, maka 100% masalah pada AHNE. Jika arus tetap tinggi, masalah
bukan pada AHNE, pasang kembali L7502.
4. Eliminasi Bluetooth IC
Cabut L6077, maka teg. VBAT ke BT IC akan putus, jika arus menjadi normal, maka IC BT bermasalah.
5. Eliminasi Camera IC & Regulator
Cabut L3303, jika arus menjadi normal, maka masalah di Camera atau Camera IC(D3300),
Jika arus masih tinggi, cabut L3304, arus menjadi normal, maka 100% masalah di Regulator Camera(N3300)
Camera IC sering pula bermasalah short.
Untuk Bagian DSP dari RAPGSM yg mendapatkan teg. VIO. Cara Eliminasi
dengan mengangkat RAPGSM. kemudian melihat kembali reaksi arus pd PS,
atau meraba apakah RETU masih panas. Jika sdh normal, maka pertanda
RAPGSM bermasalah. Jika RETU msh panas/PS arusnya masih tinggi,
pertanda masalah bukan dari RAPGSM.
Sedangkan short pada
RAPGSM ada dua kemungkinan bisa dari kaki2 BGAnya yg menimbulkan short,
bisa pula dari modul RAPGSM itu sendiri.
Jika kaki2 BGA yg bermasalah, bisa diangkat cetak (Reball)
Namun jika setelah diReball, arus kembali melonjak, RETU Panas. Maka pertanda RAPGSM sdh rusak.
Sedangkan Shorting pada ponsel, ada 3 kategori:
1. Langsung short begitu pasang Batt/PS. (Arus pada PS langsung melonjak)
2. Short setelah menekan Switch on/off. (arus PS naik setelah menekan on/off)
3. Short saat melakukan panggilan/Transmit. (ARus naik tinggi saat melakukan calling)
Kondisi 1, paling mudah menebaknya. Periksa & Eliminasi komponen yg
langsung mendapatkan tegangan dari VBatt. Spt PA, RETU, TAHVO, RF IC,
BT IC, dsb..
Kondisi 2. Agak sulit pendeteksiannya. Periksa
& Eliminasi komponen yg mendapatkan tegangan dari
Regulator(RETU,TAHVO,Camera Regulator,LED Regulator, dll)
Kondisi 3. Umumnya kerusakan dari PA.. Karena PA bekerja saat Call in/Out.
Untuk ponsel bb5 new semisal 3110c dll yg menggunakan IC RF AHNE, menggunakan Processor RAPGSM v1.1 bukan RAP3G.
RAPGSmv1.1 ini termasuk dlm CMOS Processor (MOSFET) yg merupakan
rangkaian kombinasi Field Effect Transistor Vdd(Drain) sbg teg.
Positifnya dan Vss(source) sbg negatif.
Pada RAPGSM ini membutuhkan 2 jenis tegangan kerja sbb:
Tegangan Microprocessor VCore=1,4V
Tegangan Data Signal Processor VIO=1,8V
Pada RAPGSM ini terdapat 19 kaki yg memperoleh tegangan Positif Vddcore
1,4V(drain) dari TAHVO, dan 19 kaki tegangan negatif VssCore(source) ke
Ground.
Serta 11 kaki yg memperoleh tegangan VddIO 1,8V.
Nah dari hampir lima puluh kaki tegangan input (Vdd/Vss) untuk RAP tsb,
sering mengalami masalah short pada kaki2nya. Oleh karena itu
kemungkinan terbesar disebabkan oleh RAPGSM ini.
Namun bila
mau melakukan pengukuran lebih teliti short atau tidaknya pada RAPGSM
ini sulit bila dilakukan dengan cara suntik tegangan dan Heat feeling
(Meraba yg panas). Atau disebut inject tegangan (Memberi teg. kerja yg
sesuai, langsung dari Power Supply, bukan lagi dari IC Regulator
RETU& TAHVO tsb, dan melihat reaksi konsumsi arus pd Power Supply).
Mengapa? Dikarenakan dalam modul IC RAPGSM pada input Vdd/Vss terdapat
Protection Diode sbg Switching saat shorting. Sehingga pada RAP yg
short sendiripun tdk dirasakan panas, namun panas terjadi pada
Regulator yg memberikan tegangan(RETU/TAHVO). Sehingga bisa terjadi
salah deteksi, panas di RETU bukan berarti RETU yg short.
Adapun cara eliminasi untuk mengetahui komponen mana yg short sbb:
(cara Eliminasi adalah memutus tegangan terhadap salah satu komponen yg
dicurigai, lalu membandingkan arusnya kembali pada Power Supply.)
1. Eliminasi TAHVO
Cabut L2302, jika dicabut maka VCORE akan hilang. Cek kembali. Apakah
kondisi msh sama? jika ya pertanda tdk ada masalah dgn VCore utk RAP.
Jika panas sdh normal, 100% masalah dari RAPGSM (bagian Microprocessor nya).
Cabut L2301&L2306, jika dicabut input TAHVO dari VBat akan putus,
Rangkain Charging tdk bekerja. Cek kembali. Kondisi masih sama? jika ya
pertanda tdk ada masalah dgn TAHVO. Jika panas sdh normal, masalah dari
TAHVO.
2. Eliminasi PA
Cabut Z7520, maka teg. VBAT ke PA akan putus. Cek kembali. Jika konsumsi arus menjadi normal, maka 100% masalah pada PA.
3. Eliminasi IC RF (AHNE)
Cabut L7502, teg. VBAT ke AHNE akan putus, jika konsumsi arus menjadi
normal, maka 100% masalah pada AHNE. Jika arus tetap tinggi, masalah
bukan pada AHNE, pasang kembali L7502.
4. Eliminasi Bluetooth IC
Cabut L6077, maka teg. VBAT ke BT IC akan putus, jika arus menjadi normal, maka IC BT bermasalah.
5. Eliminasi Camera IC & Regulator
Cabut L3303, jika arus menjadi normal, maka masalah di Camera atau Camera IC(D3300),
Jika arus masih tinggi, cabut L3304, arus menjadi normal, maka 100% masalah di Regulator Camera(N3300)
Camera IC sering pula bermasalah short.
Untuk Bagian DSP dari RAPGSM yg mendapatkan teg. VIO. Cara Eliminasi
dengan mengangkat RAPGSM. kemudian melihat kembali reaksi arus pd PS,
atau meraba apakah RETU masih panas. Jika sdh normal, maka pertanda
RAPGSM bermasalah. Jika RETU msh panas/PS arusnya masih tinggi,
pertanda masalah bukan dari RAPGSM.
Sedangkan short pada
RAPGSM ada dua kemungkinan bisa dari kaki2 BGAnya yg menimbulkan short,
bisa pula dari modul RAPGSM itu sendiri.
Jika kaki2 BGA yg bermasalah, bisa diangkat cetak (Reball)
Namun jika setelah diReball, arus kembali melonjak, RETU Panas. Maka pertanda RAPGSM sdh rusak.
Sedangkan Shorting pada ponsel, ada 3 kategori:
1. Langsung short begitu pasang Batt/PS. (Arus pada PS langsung melonjak)
2. Short setelah menekan Switch on/off. (arus PS naik setelah menekan on/off)
3. Short saat melakukan panggilan/Transmit. (ARus naik tinggi saat melakukan calling)
Kondisi 1, paling mudah menebaknya. Periksa & Eliminasi komponen yg
langsung mendapatkan tegangan dari VBatt. Spt PA, RETU, TAHVO, RF IC,
BT IC, dsb..
Kondisi 2. Agak sulit pendeteksiannya. Periksa
& Eliminasi komponen yg mendapatkan tegangan dari
Regulator(RETU,TAHVO,Camera Regulator,LED Regulator, dll)
Kondisi 3. Umumnya kerusakan dari PA.. Karena PA bekerja saat Call in/Out.
KAMUS
HANDPHONE
( Singkatan dan Fungsi )
DIAGRAM BLOCK = Diagram Kotak
Diagram berupa gabungan sejumlah block (kotak) bersama-sama untuk membentuk sistem an lengkap, dengan melukiskan bagian-bagian/komponen-komponen, hubungan-hubungan rangkaian, cara kerja dan sebagainya. Diagram block berfungsi untuk menganalisa fungs rangkaian elektronik dengan mengambil prinsip dasar ‘membaca’ diagram, sehingga kita lebih mudah memahami rangkaian yang rumit, sebagaimana fungsi diagram-diagram lain.
NMP = Nokia Mobile Products
BATTERY CHARGER = Guna Charger Battery untuk jalan aliran listrik dari adaptor ke Baterry.
DUPLEXER : Berguna untuk RX (Menerima sinyal) dan untuk TX ( Mengirimkan sinyal).
PA = (Power Amplifier)
Amplifier atau penguat kadang juga disebut versteker. Suatu peralatan (sirkit) yang diberi catu daya DC yang berfungsi untuk memperkuat daya, dari daya gelombang lemah menjadi daya gelombang yang kuat atau ang lebih kuat atau hal mana masukan tegangan, arus, atau dayanya, dibuat menjadi lebih kuat amplitudo keluarnya.
C CONT = sebagai tempat pengatur tegangan aliran listrik ke semua komponen - komponen.
COBBA = Guna sebagai penterjemah signal analog menjadi digital.
HAGAR = Sebagai tempat perubahan lebar frekuensi.
BANDWIDTH = (Lebar jalur)
Dalam sistem radio pemancar adalah daerah frekuensi di mana tegangan sinyalnya boleh kurang dari nilai maksimum yang ditentukan atau keseluruhan dari jalur yang dirambati oleh sinyal yang mengandung modulasi.
CRYSTAL = Guna untuk menstabilkan tegangan listrik.
FLASH = Guna sebagai penterjemah bahasa.
SRAM = Guna sebagai tempat penyimpanan data sementara.
LCD = ( Liquid Cristal Display ) Menampilkan status
MICROPHONE = menerima suara ( analog ) penelepon.
SIM = Guna Sebagai tempat kartu Sim
PCB = ( Printed Circuit Board ) Papan yang berguna sebagai tempat komponen-komponen ( Ic, Pa, Lcd ).
E EPROM = guna sebagai tempat data permanen.
LED = Lampu.
VCTCX0 = Tempat pengiriman aliran listrik ke semua komponen-komponen.
BUZZER = Tempat mengeluarkan nada dering.
VIBRATOR = Alat untuk mengeluarkan nada Getar.
( Singkatan dan Fungsi )
DIAGRAM BLOCK = Diagram Kotak
Diagram berupa gabungan sejumlah block (kotak) bersama-sama untuk membentuk sistem an lengkap, dengan melukiskan bagian-bagian/komponen-komponen, hubungan-hubungan rangkaian, cara kerja dan sebagainya. Diagram block berfungsi untuk menganalisa fungs rangkaian elektronik dengan mengambil prinsip dasar ‘membaca’ diagram, sehingga kita lebih mudah memahami rangkaian yang rumit, sebagaimana fungsi diagram-diagram lain.
NMP = Nokia Mobile Products
BATTERY CHARGER = Guna Charger Battery untuk jalan aliran listrik dari adaptor ke Baterry.
DUPLEXER : Berguna untuk RX (Menerima sinyal) dan untuk TX ( Mengirimkan sinyal).
PA = (Power Amplifier)
Amplifier atau penguat kadang juga disebut versteker. Suatu peralatan (sirkit) yang diberi catu daya DC yang berfungsi untuk memperkuat daya, dari daya gelombang lemah menjadi daya gelombang yang kuat atau ang lebih kuat atau hal mana masukan tegangan, arus, atau dayanya, dibuat menjadi lebih kuat amplitudo keluarnya.
C CONT = sebagai tempat pengatur tegangan aliran listrik ke semua komponen - komponen.
COBBA = Guna sebagai penterjemah signal analog menjadi digital.
HAGAR = Sebagai tempat perubahan lebar frekuensi.
BANDWIDTH = (Lebar jalur)
Dalam sistem radio pemancar adalah daerah frekuensi di mana tegangan sinyalnya boleh kurang dari nilai maksimum yang ditentukan atau keseluruhan dari jalur yang dirambati oleh sinyal yang mengandung modulasi.
CRYSTAL = Guna untuk menstabilkan tegangan listrik.
FLASH = Guna sebagai penterjemah bahasa.
SRAM = Guna sebagai tempat penyimpanan data sementara.
LCD = ( Liquid Cristal Display ) Menampilkan status
MICROPHONE = menerima suara ( analog ) penelepon.
SIM = Guna Sebagai tempat kartu Sim
PCB = ( Printed Circuit Board ) Papan yang berguna sebagai tempat komponen-komponen ( Ic, Pa, Lcd ).
E EPROM = guna sebagai tempat data permanen.
LED = Lampu.
VCTCX0 = Tempat pengiriman aliran listrik ke semua komponen-komponen.
BUZZER = Tempat mengeluarkan nada dering.
VIBRATOR = Alat untuk mengeluarkan nada Getar.
dari berbagai sumber
sementara ini dulu posting kali ini,semoga bermanfaat!
samapai ketemu lagi!!!
( CIDAUN CELL )
Langganan:
Postingan (Atom)